Finansial

Merayakan Lebaran Tanpa Tekor

Ilustrasi: Momsmoney.id
  • #TarbiahRamadan, sebuah kolom khusus yang mengulas berbagai artikel tentang Ramadan yang inspiratif
Ilustrasi: Momsmoney.id

Ilustrasi: Momsmoney.id

Oleh: Khusnul Hidayah*

Idulfitri atau Lebaran merupakan hari yang dinantikan oleh umat Islam di berbagai penjuru dunia. Pada hari itu umat Islam merayakan kemenangan dan berharap terlahir menjadi manusia yang lebih baik lagi setelah menunaikan ibadah puasa selama bulan Ramadan.

Pada masa-masa menyambut Lebaran, setiap keluarga biasanya sudah mulai mempersiapkan dana dan pembelanjaannya untuk merayakan hari itu. Lazimnya orang menganggap hari itu sebagai momen membelanjakan uang dalam jumlah besar untuk berbagai keperluan.

Perayaan Lebaran yang begitu istimewa dan meriah dengan beragam tradisinya itu dirasakan cukup menguras isi kantong. Umumnya jumlah pengeluaran seseorang dan sebuah keluarga melonjak, melebihi pendapatannya selama satu bulan.

Namun, pengeluaran tersebut sebenarnya bisa dirancang dan dikelola dengan baik sehingga Lebaran tidak perlu menjadi momen yang mengkhawatirkan, apalagi sampai mengakibatkan munculnya utang yang akan menjadi beban setelah Lebaran. Sangatlah penting untuk menjaga rasio utang keluarga maksimal 35% dari pendapatan.

Mencermati Kondisi Keuangan

Setiap keluarga tentu mempunyai kondisi keuangan dengan prioritas pengeluaran yang berbeda. Ada momenmomen tertentu dalam setahun ketika pengeluaran melebihi penghasilan sebulan, misalnya Ramadan, Lebaran, dan musim anak masuk sekolah. Momen Ramadan sendiri sebenarnya sudah membuat pengeluaran meningkat.

Pada bulan istimewa itu harga kebutuhan pokok memang cenderung naik dan kebutuhan konsumsi keluarga juga bertambah, sehingga ketika Lebaran tiba pengeluaran pun menjadi berlipat. Usaha mencermati kondisi keuangan dilakukan dengan melihat kembali potensi dan sumber daya keuangan yang bisa digunakan dan membuat skala prioritas pengeluaran.

Pertanyaan penting ketika mencermati kondisi keuangan adalah apakah pengeluaran Lebaran tersebut bisa ditutupi dari tunjangan hari raya (THR), mengambil tabungan, atau menyisihkan sebagian hasil pendapatan selama 11 bulan lainnya? Berdasarkan kondisi keuangan itu, kita perlu mencermati belanja Lebaran apa saja yang mungkin disesuaikan sehingga pengeluatan Lebaran tidak membebani keuangan keluarga?

Diskusikan Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan Lebaran perlu dikomunikasikan dengan para anggota keluarga. Sangatlah penting untuk bersikap terbuka satu sama lain dan melakukan percakapan yang baik tentang semua pendapatan dan penggunaannya. Masalah yang harus dibicarakan tersebut, misalnya, keputusan untuk mudik, berkunjung ke sanak saudara, membeli baju baru, dan menyediakan jenis hidangan untuk tamu-tamu.

Baca Juga: Bisnis Musiman Bulan Ramadan 

Semua itu tentu membutuhkan dana yang tidak sedikit. Mengkomunikasikan dengan pasangan atau anggota keluarga lain sangatlah membantu untuk memperhitungkan anggaran dengan matang sehingga tidak ada pihak yang merasa terbebani, sementara ada anggota keluarga lain yang tidak memahami masalah tersebut.

Sebelum Lebaran datang, ada baiknya kita sudah memerinci anggaran yang akan dikeluarkan. Selain itu, setiap pengeluaran perlu dicatat. Tujuannya agar arus pemasukan dan pengeluaran terlihat jelas dan terfokus pada kebutuhan Lebaran sehingga kita tidak tergoda pada hal-hal lain di luar kebutuhan. Jangan lupa untuk memprioritaskan pengeluaran yang sudah menjadi kewajiban setiap bulan, seperti membayar tagihan listrik, cicilan rumah atau kendaraan, biaya sekolah anak, dan lain sebagainya.

Meskipun kemeriahan Lebaran hanya datang setahun sekali, perlu diingat untuk tetap mempersiapkan dana darurat guna Lebaran, hingga berjualan baju atau kue-kue kering. berbagai keperluan. Bisa jadi perhitungan kita meleset sehingga dana darurat ini bisa digunakan setelah Lebaran. Demikian pula ketika saat Lebaran ada peristiwa darurat yang membutuhkan dana.

Bijaksana menggunakan THR

Mendapatkan THR tentu menyenangkan dan sangat membantu saat ada keperluan pengeluaran yang besar. Namun, akan lebih baik jika kita bersikap proporsional dalam menggunakannya mengingat besarnya godaan berupa promosi belanja yang datang bertubi-tubi.

Sebaiknya, THR bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan Lebaran yang menjadi prioritas, misalnya membayar zakat, membayar gaji asisten rumah tangga, membeli tiket mudik, dan sisanya bisa ditabung atau berinvestasi.

Momen Ramadan dan Lebaran sebenarnya membuka peluang untuk mendapatkan tambahan penghasilan ketika dana lebaran belum cukup memenuhi kebutuhan. Peluang itu, misalnya, mulai dari berjualan lauk-pauk dan jajanan takjil, membuat bingkisan Lebaran, hingga berjualan baju atau kue-kue kering.

Keuntungan penjualan bisa digunakan untuk menambah pemasukan dalam anggaran Lebaran. Harapannya tabungan tidak terlalu terkuras dan siapa tahu usaha yang dikelola bisa berkembang di kemudian hari.

Disiplin Keuangan

Disiplin adalah kata kunci dalam pengelolaan keuangan agar kita tidak tekor, apalagi dalam momen spesial tahunan seperti Idulfitri. Disiplin bisa terpenuhi ketika kita mampu memprioritaskan tujuan dan membaginya menjadi tujuan-tujuan yang lebih kecil.

Selain itu, kita bisa meminta pasangan atau anggota keluarga yang lain untuk saling mengingatkan agar samasama tetap berdisiplin dalam pengelolaan keuangan. Dengan demikian, perayaan Lebaran tidak berakhir dengan tekornya keuangan keluarga.

*Pengajar pada Prodi Akuntansi, Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Ahmad Dahlan; Bendahara Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA)

Related posts
Berita

Mahasiswa Palestina Lebaran di Indonesia: Saya Senang, Tapi Sedih

Bandung, Suara ‘Aisyiyah – Hala, mahasiswi Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Bandung yang berasal dari Palestina mengungkapkan perasaannya saat ditanya tentang lebaran tahun ini….
Kesehatan

Hal yang Perlu Diketahui Oleh Ibu Hamil Jika Taksiran Persalinan Jatuh Saat Lebaran

Oleh: Nova Elok Mardliyana Lebaran adalah momen yang penuh kebahagiaan, kebersamaan, dan semangat. Namun bagi ibu hamil, taksiran persalinan yang jatuh pada…
Gaya Hidup

Bisnis Musiman Bulan Ramadan

Keberkahan suasana Ramadan tidak hanya dirasakan di masjid-masjid, namun juga di pasar maupun pasar kaget atau musiman yang menjual berbagai menu berbuka…

3 Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *