Papua, Suara ‘Aisyiyah – Anggota Majelis Hukum dan HAM PP ‘Aisyiyah Rita Pranawati dalam kunjungan kerjanya di Jayapura menyempatkan waktu untuk konsolidasi dan bersilaturahmi dengan warga ‘Aisyiyah Papua di Jayapura. Pertemuan yang dilaksanakan di ruang kuliah Universitas Muhammadiyah Papua (UMP) itu berlangsung pada Senin (27/6).
Konsolidasi itu dihadiri oleh Rektor dan jajarannya, PDM, PDA, PW Nasyiatul ‘Aisyiyah, DPD IMM, PW IPM, PD ‘Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan PC IMM. Rita Pranawati menyampaikan rasa syukur karena bisa bersilaturahmi dengan warga ‘Aisyiyah di Jayapura. Kegiatan ini merupakan konsolidasi organisasi secara internal persyarikatan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah setiap kali kunjungan ke daerah.
Rita yang juga merupakan Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) itu mengatakan bahwa pimpinan ‘Aisyiyah yang bekerja di bidang pendidikan atau PAUD adalah guru yang paling dekat dengan anak-anak. Anak-anak tempo dahulu yang alat permainannya adalah tradisional sangat berbeda dengan anak-anak zaman sekarang yang alat bermainnya adalah gawai yang dianggap sebagai pengasuh terbaik oleh sebagian orang tua.
Kondisi ini, kata dia, merupakan tantangan zaman yang berubah karena dampak negatif yang ditimbulkan gawai terhadap anak-anak sudah sangat nyata terjadi. Data KPAI menunjukkan bahwa hanya 33% orang tua yang sudah belajar tentang pengasuhan anak, sedangkan selebihnya tidak punya ilmu tentang pengasuhan anak. Selain itu, sebanyak 79% orang tua tidak punya aturan dalam anak bermain gawai. Anak begitu saja dilepas dalam bermain gawai tanpa pengawasan, apalagi di masa pandemi.
Di akhir diskusi, Rita menyampaikan bahwa dakwah ‘Aisyiyah untuk menguatkan keluarga agar bersinergi dengan majelis-majelis yang lain dan ortom-ortom Muhammadiyah dan harus tampak di media sosial. Diharapkan ke depannya ada kolaborasi antara ‘Aisyiyah, Universitas Muhammadiyah Papua, Nasyiatul ‘Aisyiyah, dan Pemuda Muhammadiyah dengan pola konseling karena kompleksitas situasi sosial saat ini.
Baca Juga: Sejarah Aisyiyah: Kelahiran Perempuan Muslim Berkemajuan
Ketua Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Papua, Wahyu Widayati mengucapkan selamat datang dan berterima kasih atas kehadiran Rita Pranawati di Jayapura. Diharapkan pada pertemuan ini dapat memberikan informasi dan pengalaman dalam menangani berbagai macam kasus tentang kenakalan remaja, kekerasan, dan perlindungan terhadap anak.
Disampaikan pula bahwa kasus yang terjadi di Jayapura disebabkan oleh keberagaman sosial dan budaya. Data Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Kabupaten Jayapura tahun 2021 terdapat 35 anak yang mengalami kekerasan yang dipicu akibat minuman keras/miras dan yang paling banyak terjadi adalah kekerasan pemerkosaan anak. Sementara data Kepolisian Daerah (Polda) Papua menangani 221 kasus pengaduan kekerasan perempuan dan anak yang terjadi sepanjang tahun 2021 silam.
Ketua Majelis Hukum dan HAM PWA Papua, Sutinah dalam sambutannya menyampaikan rasa bahagia dengan kehadiran Rita Pranawati dan menyampaikan sekilas pelaksanaan kegiatan Majelis Hukum dan HAM Papua yang antara lain telah mengikuiti Pelatihan Paralegal Posbakum ‘Aisyiyah sehingga tersedia paralegal yang menjadi ujung tombak Posbakum dalam membantu menyelesaikan masalah hukum di masyarakat. Sedangkan penanganan kasus-kasus yang terjadi di masayarakat telah dilaksanakan melalui majelisnya seperti pengaduan kekerasan dalam rumah tangga, gugat cerai, dan sebagainya. (purwi lestari/sb)