Berita

MI Muhammadiyah Blimbing Gelar Wisuda Tahfidz Quran

tahfidz Quran MIM Blimbing

Lamongan, Suara ‘AisyiyahTangis bahagia warnai wisuda tahfidz Quaan di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Selasa (18/10). Sebanyak 26 siswa-siswi MIM ini berhasil mempersembahkan sesuatu yang sangat berharga kepada orang tuanya masing-masing.

Tangis haru terlihat saat peserta wisuda Tahfid menyanyikan lagu berjudul “Aku Ingin Menjadi Hafidz Qur’an” sambil berjalan menghampiri orang tuanya masing-masing untuk memasangkan mahkota. Air mata bahagia mengalir dari mata orang tua dan juga siswa-siswsi itu. Baik siswa maupun orang tua saling bergantian menyapu air mata dengan sehelai tisu.

Para siswa-siswi ini berhasil menyelesaikan hafalan Qur’an. Ada yang 2 juz, bahkan ada yang sudah menghafal 6 juz. Dengan status masih di bangku MI namun sudah menghafal sampai 6 juz, tentu hal itu sangat membanggakan bagi para guru terutama orang tua wali.

Kepala MIM 4 Blimbing, Farihul Anam menuturkan, Tahfid Quran merupakan salah satu ekstra kurikuler di sekolah yang dipimpinnya tersebut. Ia bersyukur karena anak-anaknya sanggup menyelesaikan target hafalan yang telah ditetapkan oleh para pembimbingnya.

“Terima kasih kepada pembimbing yang telah bekerja keras dalam membina anak-anak ini. Ada ustadzah Ummah, ustadzah Kimanda, dan Ustadz Yunus,” ungkapkaya.

Baca Juga: Tilawah dan Qiraah: Literasi Pemahaman Ajaran Islam

Ia memotivasi kepada yang anak-anak yang telah menghafal 2 sampai 6 untuk ditingkatkan hafalannya, jangan berhenti di situ saja, tetapi diteruskan sampai tuntas 30 juz. Sebagai kepala Madrasah, dirinya sangat bangga dengan capaian anak didiknya dalam menghafal al-Quran.

“Rata-rata dua juz, yaitu 30 dan 29, bahkan ada yang sudah menghafal 4 dan juga 6 juz dan meraih predikat terbaik. Ini kebanggaan kita semua. InsyaAllah anak-anak kita ini akan menghantarkan orang tuanya masing-masing menuju surga,” ucap Farihul.

Pada kesempatan yang sama, penanggung jawab program tahfidz, Yunus menuturkan, jika anak-anak dididik dengan al-Quran, maka mereka akan menjadi ahli Quran. “Semoga dengan extra tahfidz ini dapat mewujudkan anak-anak kita menjadi ahlullah, keluarga Allah, orang-orang yang dicintai Allah,” harapnya.

Sementara itu, salah satu wali siswa bernama Hetfi Lisdinana merasa bersyukur menyekolahkan putranya di lembaga pendidikan Muhammadiyah itu. Dirinya menegaskan, tanggung jawab mendidik anak tidak diserahkan kepada orang pihak sekolah saja.

“Ibu-ibu, mendidik anak adalah tanggung jawab kita. Sebagai orang tua, kita dituntut berperan aktif dalam perkembangan anak. Maka dari itu saya mengajak kepada ibu-ibu semuanya, sesibuk apapun, luangkan waktu untuk anak-anak kita,” tegasnya. (Iwan Abdul Gani/sb)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *