Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) bersinergi dengan majelis Tabligh dan Ketarjihan (MTK) pada hari Sabtu, 1 menggelar pelatihan rukti jenazah dengan lokasi pelatihan di aula PDM Kota Yogyakarta. Pelatihan diikuti oleh MKS dan MTK PCA-PCA se Kota yang berjumlah 14 cabang yang masing-masing cabang mengutus 4 orang yang terdiri dari MKS 2 orang dan MTK 2 orang.
Pelatihan rukti jenazah menjadi program MKS yang sudah tersusun dan terencana awal tahun tapi dikarenakan suatu hal sehingga mundur sampai bulan Agustus ini, demikian apa yang disampaikan Umi Hidayati, Ketua MKS PDA Kota Yogyakarta pada saat menyampaikan laporan dalam kegiatn ini. Selanjutnya disampaikan juga kepada peserta bahwa kegiatan pelatihan rukti jenazah ini yang merupakan program MKS sudah ada buku panduannya yang diterbitkan oleh MKS PPA namun tentunya akan lebih memahami apabila ada pelatihan yang langsung dengan praktek-praktek sedikit.
Pelatihan ini akan dipandu oleh Aidatul dari Tim rukti jenazah PKU Gamping yang juga menjadi anggota MKS PWA. Umi didalam akhir laporannya menyampaikan harapan dari pelatihan ini nantinya akan ada tim rukti jenazah dari tingkat cabang yang kemudian cabang-cabang juga mengadakan pelatihan dan membentuk tim rukti jenazah sampai tingkat ranting.
Dalam kesempatan ini, Ketua PDA Wuri Astuti selaku koordinator bidang Kesejahteraan Sosial dan Tablih dan ketarjihan menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kegiatan ini yang dilakukan bersinergi dua majelis, MKS dengan MTK dan dengan peserta yang banyak dengan harapan yang sama seperti yang disampaikan oleh ketua MKS termasuk ada buku panduannya yang sudah diterbitkan oleh MKS PPA.
Selanjutnya Wuri juga menyampaikan bahwa selain rukti jenazah menjadi program MKS ada program lain yang bisa bersinergi dengan majelis lain disebutkan oleh Wuri program-program itu ada Bakesos, Day Care Lansia. Begitu juga dari MTK ada program yang bersinergi dengan MKS dan majelis lainnya yaitu BIKKSA juga tentang ketahanan Keluarga.
Baca Juga: Ijtihad Kalender Islam Global Muhammadiyah
Pada saat penyampaian materi, Aidatul Adhiyah. Mengawali dengan mengingatkan kepada kita semua bahwa setiap manusia akan menemui kematian dan disampaikan pula Firman Allah, Q.S. An- Nisa’,(4): 78
اَيْنَ مَا تَكُوْنُوْا يُدْرِكْكُّمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِيْ بُرُوْجٍ مُّشَيَّدَةٍ
Artinya:
Di mana saja kamu kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh
Firman Allah, Q.S. Al- Ankabut ,(29): 57
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ
Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.
Juga diterangkan bahwa kematian kita dimana dan kapan hanya Allah yang tahu sehingga mengajak peserta untuk banyak beramal shalih dan jangan menunda-nunda. Selanjutnya disampaikan beberapa hal tentang bagaimana mengetahui tanda-tanda kematian seseorang, cara menghadapi orang yang menghadapi sakaratul maut dan bagaimana caranya menghadapi orang yang baru saja mati.
Pelatihan ini dilanjut dengan praktek perawatan jenazah dari bagaimana hukum pertawatan jenazah, memandikan jenazah, mengkafani dan mensholatkan jenazah. Setelah disampaikan dengan teori dan praktek dibuka pertanyaan dan peserta ternyata sangat antusias mengikuti dan banyak yang bertanya. Dengan gaya penyampaian yang santai, menyenangkan, bisa mengena ke peserta terbukti dengan banyaknya yang bertanya. (umi h)