Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Bertempat di kampus UAD B Jln. Pramuka Giwangan Yogyakarta, Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) PDM Kota Yogyakarta, Pusat Studi Layanan Difabel (PSLD) UAD, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UAD, dan KPU Kota Yogyakarta telah berhasil menyelenggarakan Sosialisasi Inklusi bagi Penyandang Difabel pada hari Kamis (8/2).
Peserta Sosialisasi Inklusi dari berbagai kalangan yaitu utusan dari MKS PDA Kota, MPKS PDM Kota, Anggota PSLD UAD, Himpunan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU) Yogyakarta, Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Yogyakarta, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) Yogyakarta, Persatuan Tunanetra Indonesia (PERTUNI) Yogyakarta, Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia (GERKATIN) Yogyakarta, Yastroki DIY; Indonesian Strokers Club Cabang Yogyakarta, dan Perwakilan ITMI Yogyakarta, yang semuanya berjumlah 60 orang. Termasuk di dalamnya juga tersedia Juru Bahasa Isyarat bagi tuna rungu.
Baca Juga: Pendidikan Politik Perempuan Berkemajuan
Pelaksanaan sosialisasi diawali dengan pembukaan oleh MC dan diteruskan dengan pembacaan Kalam Illahi oleh salah satu mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia yang merupakan penyandang disabilitas fisik. Kemudian, acara berlanjut dengan menyanyikan lagu kebangsaan yang dipimpin oleh salah satu peserta dengan disabilitas fisik. Tidak hanya lagu kebangsaan, para peserta juga menginginkan untuk menyanyikan Mars Muhammadiyah dan mereka pun bernyanyi dengan sangat khidmat.
Sosialisasi inklusi ini merupakan kegiatan yang sangat baik dan sangat membantu bagi para penyandang difabel karena informasi ini akan sangat bermanfaat bagi mereka. Apalagi materi tersebut disampaikan oleh pihak yang berkompeten di bidangnya. Lebih-lebih, UAD kali ini siap memfasilitasi kegiatan bagi para penyandang disabilitas karena mereka memiliki lembaga khusus, yaitu PLSD. Demikian sambutan dalam pembukaan sosialisasi ini yang disampaikan oleh Anton Yudhana selaku kepala LPPM UAD.
Sosialisasi ini disampaikan oleh Harsya dari KPU Kota Yogyakarta dengan suasana yang sangat cair, meriah, dan menyenangkan, karena beliau sudah tidak asing lagi dengan para disabilitas yang hadir. Berbagai informasi disampaikan terutama penjelasan apakah TPS-TPS tersebut akan ramah difabel atau tidak. Tentunya mereka diyakinkan bahwa semua TPS diharapkan untuk menyiapkan aksesbilitas difabel yang memadai. Sebelumnya, para ketua KPPS juga sudah mendapatkan breafing untuk memfasilitasi akses tersebut di setiap TPS.
Harsya juga menghimbau kepada para penyandang disabilitas untuk dapat menggunakan hak suara dengan sebaik mungkin saat datang ke TPS-TPS yang sesuai dengan KTP masing-masing supaya tidak ada kekosongan. Hal ini ditegaskan oleh Harsya mengingat ada beberapa nama-nama pemilih di setiap kemantren tetapi setelah di cek ternyata yang bersangkutan tidak tinggal sesuai dengan alamat di KTP. Selanjutnya juga diingatkan bahwa para difabel untuk datang sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Apabila datang terlambat, nantinya akan ditunggu sebatas masih dalam waktu yang ditentukan.
Sosialisasi ini tentunya diselingi dengan beragam pertanyaan dari para peserta yang tampak sangat antusias dalam mengikuti acara dan mendengarkan dengan seksama penjelasan-penjelasan yang disampaikan dari KPU. Hal ini terjadi tentunya karena mereka sangat ingin dapat menggunakan haknya dalam pemilu nanti.
Di akhir sosialisasi, panitia memberikan doorprize berupa boneka ikon KPU kepada masing-masing peserta dari jenis disabilitas yang berbeda-beda sehingga mereka merasa terwakili untuk mendapatkan doorprize. (Umi, Landung)