Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Beberapa waktu terakhir, kasus Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan. Kondisi tersebut mengundang keprihatinan Muhammadiyah. Haedar Nashir selaku Ketua Umum PP Muhammadiyah menyampaikan bahwa kondisi pandemi Covid-19 terkini perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah, serta masyarakat luas.
“Pemerintah secara khusus harus semakin memastikan jaminan perlindungan para dokter, tenaga kesehatan, dan petugas di seluruh Rumah Sakit, baik negeri maupun swasta yang sampai saat ini semakin berat bebannya dalam menangani pasien Covid-19. Termasuk dalam memastikan suplai oksigen dari para vendor yang harus dituntut lebih bekerja keras, sebagaimana para petugas Rumah Sakit telah bekerja keras,” tutur Haedar pada Jumat (18/6).
Penanganan Covid-19 meniscayakan kerja simultan, terpadu, dan kesungguhan dari semua instansi atau institusi di pemerintahan dan seluruh komponen masyarakat agar pihak Rumah Sakit (dokter dan tenaga kesehatan) tidak terbebani dan kewalahan dalam melawan pandemi Covid-19.
Baca Juga: Bupati Kudus Resmikan Shelter Covid-19 Muhammadiyah
Di sektor kesehatan, Haedar mengusulkan supaya sarana dan prasarana isolasi mandiri ditambah jumlahnya oleh pemerintah. Tujuannya agar proses penanganan Covid-19 menjadi lebih mudah dan optimal. Sementara itu, di sektor pendidikan, demi kemaslahatan bersama, Haedar meminta peninjauan ulang terkait rencana sekolah/kuliah tatap muka.
Di sektor ekonomi, problem ekonomi masih harus dan terus menjadi perhatian pemerintah. Upaya pemulihan ekonomi, terang Haedar, jangan sampai berlawanan arah dengan penanganan Covid-19. “Khusus kepada warga dan komponen bangsa diajak untuk bersama-sama mengatasi Covid-19 sebagai wujud tanggung jawab kolektif dalam menghadapi musibah global ini. Kedepankan disiplin mentaati protokol kesehatan secara bertanggung jawab demi keselamatan bersama,” tutur Haedar.
Haedar meminta kegiatan yang tidak produktif dan berpotensi menyebabkan meluasnya rantai penularan agar segera dihentikan. Termasuk di dalamnya adalah menghentikan pernyataan-pernyataan kontroversial dari para elite, terutama melalui media massa dan media sosial yang membuat gaduh, pertentangan, dan mendorong masyarakat tidak percaya Covid-19 dan menolak vaksinasi.
Baca Juga: Jihad Pandemi Covid-19 ‘Aisyiyah
“Pandangan-pandangan kontroversial tersebut berpotensi memicu warga masyarakat menjadi abai dan melanggar protokol kesehatan atau bersikap tidak peduli terhadap keadaan dan usaha mengatasi pandemi Covid-19. Buktikan bahwa bangsa Indonesia itu cerdas, berilmu, berakhlak mulia, bertanggung jawab, dan menjunjung tinggi kebersamaan yang dapat menjadi kekuatan positif yang penting dalam kehidupan kebangsaan, khususnya menghadapi Covid-19 yang telah berlangsung memasuki tahun kedua dengan segala dampaknya yang sangat berat,” tegas Haedar.
Di tengah situasi memprihatinkan itu, Haedar menegaskan bahwa Muhammadiyah akan terus berkontribusi bagi bangsa dan kemanusiaan universal. “Muhammadiyah tidak akan surut dalam berkonstribusi untuk kepentingan bangsa dan kemanusian semesta… Semoga bangsa Indonesia dilindungi Allah swt. dan diringankan bebannya dalam menghadapi musibah yang berat ini, serta pandemi ini atas Rahman dan Rahim-Nya, didukung usaha dan do’a kita bersama, akhirnya dapat diangkat oleh-Nya,” tutup Haedar. (Adam/sb)