Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono menyatakan bahwa telah ditemukan varian baru virus Corona di Indonesia, yakni Corona B117. “Saya mendapatkan informasi bahwa tepat dalam setahun ini, kita menemukan mutasi B117 UK mutation di Indonesia,” ungkapnya dalam konferensi pers pada Selasa (2/3).
Wamenkes menjelaskan bahwa varian virus itu baru teridentifikasi di Indonesia. “Ini fresh from the oven. Baru tadi malam ditemukan dua kasus. Artinya, kita akan menghadapi pandemi ini dengan tingkat kesulitan yang semakin berat,” ujarnya.
Varian virus yang pertama kali ditemukan di Inggris ini diketahui lebih menular dibandingkan varian sebelumnya. Tingkat penularannya sampai 70%. World Health Organization (WHO) melaporkan bahwa varian virus itu sudah menyebar di berbagai negara. Beberapa di antara negara yang sudah melaporkan adalah Singapura, India, dan Malaysia.
Ketua Satgas Covid-19 dr. Zubairi Djoerban menginformasikan bahwa tes PCR masih mampu mendeteksi Corona B117. “Tes PCR ini bisa mendeteksi tiga spike (seperti paku-paku yang menancap pada permukaan virus corona) berbeda,” jelasnya.
Ada beberapa gejala yang ditengarai menjadi ciri penularan Corona B117, seperti demam, batuk, sesak napas, nyeri otot, kehilangan indra penciuman, sakit kepala, sakit tenggorokan, dan gejala gastrointesnial.
Menyikapi munculnya virus varian baru itu, Ketua Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Agus Samsudin mengatakan, “ya itu (varian virus, -ed) tidak bisa dihindari. Jadi tetap harus berikhtiar, berdoa, dan bertawakkal”.
Agus mengingatkan bahwa pandemi masih belum usai. Oleh karena itu, masyakarat harus (a) tetap taat protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan); (b) ikut vaksinasi; (c) hidup bersih dan sehat, serta berolahraga rutin, dan; (d) tidak lupa untuk selalu berdoa dan bertawakkal kepada Allah swt. (SB)