Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Ikatan Guru ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (IGABA) Cabang Kotagede sukses menggelar Musyawarah Cabang (Musycab). Kegiatan bertempat di Islamic Center Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, Rabu, (24/9/25).
Musyawarah ini diikuti semua guru TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) Se-Kotagede. Hadir pula pengawas TK untuk wilayah Kotagede dan Banguntapan, serta Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Kotagede.
Ketua Panitia, Siti Sarofani Hayati menyampaikan, bahwa pelaksanaan Musycab ini bertujuan untuk melaporkan pertanggungjawaban pengurus selama satu periode. Selain itu juga memilih pengurus IGABA untuk periode 2024-2029.
“Musyawarah Cabang hari ini, pesertanya adalah semua guru di TK ABA Se-Kotagede. Sedangkan bakal calon pemimpin ada 34 orang,” katanya.
Apresiasi dari Ketua PCA dan Majelis PAUD Dasmen
Sementara itu, Ketua Majelis PAUD Dasar dan Menengah (PAUD-Dasmen) PCA Kotagede, Kusumawati dalam sambutannya sangat mengapresiasi Musycab ini.
“Semoga dengan Musycab ini, akan hadir pemimpin yang siap dalam mengawal kemandirian IGABA. Tentunya dengan tetap memperhatikan tema Musycab,” katanya.
Tema Musycab IGABA Kotagede kali ini adalah “Menegakkan IGABA sebagai Organisasi Profesi dalam Melejitkan PAUD ‘Aisyiyah Abad Kedua”.
Musyawarah Cabang IGABA dibuka oleh Ketua PCA Kotagede, Muftiyah Hidayati. Dia juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.
Menurutnya, pendidikan untuk anak usia dini merupakan pilar yang sangat penting dalam mengawal karakter. “Proses ini sangat penting, selain juga pendidikan dalam keluarga,” katanya.
Peneguhan Ideologi Guru
Sebagai peneguhan ideologi bagi para guru, panitia mengundang narasumber yaitu Umi Hidayati. Materi tersebut bertujuan untuk memberikan semangat para guru agar semakin semangat dalam ber-‘Aisyiyah di daerahnya masing-masing.
Dalam kesempatan itu, Umi Hidayati mengenalkan dan mengingatkan kembali apa itu ‘Aisyiyah. Bahwa ‘Aisyiyah merupakan organisasi perempuan Muhammadiyah.
Baca Juga: PCA Kotagede Lakukan Pendampingan Pelatihan Kesehatan Jiwa
“Aisyiyah perlu dikenalkan kepada guru-guru atau peserta Musycab. Harapannya, saat guru melaksanakan pekerjaannya dalam mengajar, itu mempunyai kemantapan untuk mengembangkan organisasi profesi guru-guru ABA yaitu IGABA,” katanya.
Pada pengenalan itu juga disampaikan visi misi ‘Aisyiyah abad kedua. Bahwa dalam pencapaian visi misi tersebut, ada 7 karakter perempuan berkemajuan yang perlu dipahami dan diamalkan. (1) iman dan takwa, (2) taat beribadah, (3) akhlakul karimah, (4) berpikir tajdid, (5) wasatiyah, (6) amaliah salihah, (7) inklusif.
Untuk mencapai hal tersebut, Umi Hidayati menekankan, bahwa sebagai perempuan berkemajuan harus memahami 10 komitmen yang menjadi dasar tindakan dan peran perempuan berkemajuan.
Ajak Guru ‘Aisyiyah Punya Integritas Tinggi
Dia berharap, guru-guru yang sudah berkomitmen sebagai pengajar di TK ABA mempunyai integritas tinggi. “Supaya dapat berperan dalam mengembangkan ‘Aisyiyah khususnya di wilayah tempat tinggal masing-masing,” harapnya.
Menurutnya, pesan yang disampaikan oleh KH Ahmad Dahlan harus selalu terpatri dalam hati. Yaitu Hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan Mencari Hidup di Muhammadiyah.
“Pesan ini sangat mendalam, terutama dalam gerakan dakwah dan perjuangan Muhammadiyah,” tandasnya.
Baca Juga: MS Photo Production, Jasa Pemotretan Busana Adat Jawa Binaan PCA Kotagede
Setelah materi peneguhan ideologi ‘Aisyiyah, acara dilanjutkan dengan doa yang dipandu oleh Ketua PCM, Muhammad Hatta.
Berlanjut di prosesi musyawarah, panitia pun membacakan tata tertib pemilihan, pengenalan kandidat, sidang komisi, hingga penghitungan suara.
Perolehan suara sangat ketat. Akhirnya disepakati sebagai Ketua adalah Siti Sarofani Hayati didampingi Sekretaris Tri Astuti.
Selamat untuk ketua dan sekretaris terpilih. Semoga dapat menjadikan IGABA sebagai organisasi profesi yang revolusioner dan mandiri! (umih)-Nely

