Berita

Nasyiatul Aisyiyah Latih Perempuan Jadi Penyelia Halal

Jakarta, Suara Aisyiyah Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) bekerja sama dengan Halal Center Universitas Ahmad Dahlan (HC UAD) mengadakan Pelatihan Sertifikasi Halal UMKM.

Kegiatan ini diperuntukkan bagi Badan Usaha Amal Nasyiatul Aisyiyah (BUANA) dan Asosiasi Pelaku Usaha Nasyiatul Aisyiyah (APUNA). Acara bertempat di Hotel Holiday Inn Express, Jakarta, Jumat-Ahad (26-28/9/2025).

Ketua Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan PPNA, Subekti, menyampaikan, kajian tentang produk halal terbilang sesuatu yang baru di PPNA. Sehingga pelatihan sertifikasi halal UMKM ini merupakan langkah awal untuk membentuk peserta sebagai penyelia halal bersertifikat.

“Pelatihan ini juga terselenggara atas masukan dan konsultasi dengan berbagai pihak. Di antaranya tim dari Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halal Thayyiban (LPH-KHT) Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan didukung oleh Bank Indonesia,” ungkapnya.

Deputi Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah (DEKS) Bank Indonesia, Anna Setyawati mengapresiasi Nasyiatul Aisyiyah yang telah menggagas pelatihan sertifikasi halal UMKM. “Pelatihan ini selaras dan sebangun dengan misi DEKS Bank Indonesia dalam mengembangkan ekosistem rantai nilai halal,” ungkapnya.

Dia mengatakan, dalam pengembangan ekosistem tersebut, salah satu yang terkait ialah pengembangan dan ekosistem jaminan produk halal dari sisi penguatan sumber daya manusia, dan Nasyiatul Aisyiyah telah melakukannya.

Dalam pelatihan ini, penyelia halal yang telah mengantongi sertifikat, nantinya akan memudahkan dan mengakselerasi produk-produk halal yang dapat dinikmati masyarakat. “Penyelia halal juga merupakan garda terdepan menumbuhkan anak-anak yang mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib ke dalam tubuh,” papar Anna.

Pernyataan tersebut pun diamini oleh Direktur Utama Lembaga Pemeriksa Halal dan Kajian Halal Thayyiban (LPH-KHT) PP Muhammadiyah, Nadratuzzaman Hosen.

Perempuan Berperan dalam Menyediakan Produk Halal

Menurutnya, halal dan haram adalah hukum, sehingga hal tersebut bersifat mutlak.
Nadratuzzaman menekankan kaum perempuan sebagai ibu memiliki peranan penting dalam penyediaan makanan halal yang dikonsumsi keluarga di rumah.

Selain di ranah domestik untuk memastikan status halal konsumsi keluarga, peserta yang nanti akan menjadi penyelia halal memiliki kompetensi untuk mendampingi usaha mikro hingga auditor pangan. Untuk itu, di luar forum pelatihan ini, ia mendorong PPNA mengadakan kajian produk halal secara lebih intensif melalui daring secara rutin.

Pelatihan Sertifikasi Halal UMKM diikuti 35 peserta dari Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Peserta akan mendapatkan materi mendalam terkait konsep halal-haram dan fatwa MUI, regulasi dan ruang lingkup jaminan produk halal, serta pengenalan dan pendalaman system jaminan produk halal. Selain itu juga komitmen dan tanggung jawab mengawasi bahan dan titik kritisnya, serta bagaimana melakukan penanganan produk yang tidak memenuhi kriteria halal.

Tak Hanya Materi, Tapi Juga Praktik

Selain materi, peserta juga praktik menyiapkan dokumen daftar bahan dan dokumen pendukung, mengawasi proses dan produk halal, menyusun dan mereview dokumen penerapan sistem jaminan produk halal (SPJH) dan kelengkapannya, melakukan audit internal penerapan SPJH dan evaluasi tindak lanjut hasil audit internal, serta penguatan materi dan praktik aplikasi Si Halal dan Nomor Induk Berusaha (NIB).

Pelatihan diselenggarakan atas kerja sama dengan Halal Center Universitas Ahmad Dahlan yang sudah mengantongi izin dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) untuk melakukan pelatihan. Peserta pelatihan menjadi penyelia halal bersertifikat.

Dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan, Nasyiatul Aisyiyah menyediakan taman asuh ramah anak. Hal ini sebagai dukungan untuk kader Nasyiah agar dapat mengembangkan diri dalam menuntut ilmu dengan fokus dan hati yang tenang. Karena anak-anak dapat tetap bermain dengan aman dan menyenangkan.

Inovasi ini disambut antusias oleh Bank Indonesia. Menurutnya, penyediaan taman asuh ramah anak Nasyiah dapat menjadi inspirasi komunitas perempuan lain, utamanya di bawah binaan Bank Indonesia. (Isna)-Nely

Related posts
Lensa Organisasi

Dakwah Jemaah: Jalan Perekat Silaturahmi Kader Nasyiatul Aisyiyah

Oleh: Noor Sulichah* Secara etimologi, dakwah artinya seruan untuk memeluk, mempelajari dan mengamalkan ajaran agama (menyeru dan mengajak). Sedangkan jemaah adalah berkelompok….
Berita

Bank Indonesia Siap Dukung Pelaku Usaha dan UMKM Muhammadiyah Lampung

Bandar Lampung, Suara ‘Aisyiyah – Acara Business Matching Pembiayaan Pelaku Usaha dan UMKM Provinsi Lampung Tahun 2025 sukses digelar di Hotel Santika…
Liputan

Abdul Mu'ti Ajak Nasyiatul Aisyiyah Bersinergi Bangun Pendidikan Bermutu

Serang, Suara ‘Aisyiyah – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia (Mendikdasmen RI), Abdul Mu’ti, menyampaikan pidato kebangsaan pada hari kedua Tanwir…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *