Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Muhammadiyah hadir untuk memberi manfaat bagi umat dan bangsa. Berangkat dari hal tersebut, sudah semestinya mahasiswa Muhammadiyah dapat meneruskan kebermanfaatan tersebut di lingkungan sekitarnya.
Pesan tersebut disampaikan Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantini dalam kegiatan Bridging Manajemen yang dilaksanakan Progam Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Dalam kegiatan yang berlangsung secara daring pada Senin (14/3) itu, Noordjannah mendorong para mahasiswa agar dapat melaksanakan peran-perannya sebagai mahasiswa Muhammadiyah.
Lebih lanjut, Noordjannah menyampaikan delapan peran yang harus dilakukan oleh mahasiswa Muhammadiyah. Pertama, mengidentifikasikan diri sebagai mahasiswa yang berkarakter Keislaman dan Kemuhamadiyahan. Kedua, aktif di IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) dan kegiatan kemahasiswaan lainnya sesuai bakat dan minat. Ketiga, menjadi kader Muhammadiyah. “Dengan menjadi kader persyarikatan, maka otomatis menjadi kader umat dan kader bangsa. Karena kader persyarikatan juga mencerminkan kader umat yang memberikan kemanfataan bagi umat dan bangsa,” terangnya.
Baca Juga: Jenderal Soedirman: Jadi Kader Muhammadiyah Itu Berat
Keempat, aktif dalam kegiatan Keislaman dan Kemuhammadiyahan di tempat tinggal masing-masing. Kelima, menyiapkan diri dan belajar menjadi intelektual Islam yang berpandangan Islam Berkemajuan. Keenam, berkiprah dalam memajukan masyarakat, umat, bangsa sesuai dengan peran yang diambil.
Ketujuh, menjadi agen perubahan (agent of social change), kontrol sosial (social control), kekuatan moral (moral force), penjaga nilai, pemersatu masyarakat, kader umat, kader bangsa, dan kader kemanusiaan di tingkat global. “Para mahasiswa adalah semua orang yang educated yang dapat melakukan usaha di masyarakat, melakukan pemberdayaan, serta menjadi kekuatan kritis. Akan tetapi jangan asal kritis karena harus didasarkan pada nilai berkeadaban,” ujar Noordjannah.
Kedelapan, menyiapkan diri dan belajar menjadi calon-calon elit pemimpin umat, masyarakat, bangsa. Banyaknya jumlah mahasiswa Muhammadiyah di berbagai tempat, menurut Noordjannah, harus dapat memberikan nilai keutamaan kepada masyarakat dan berkontribusi untuk kemajuan masyarakat. (Suri)