Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Stunting atau sering disebut pendek adalah kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis, terutama jika terjadi dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin berada di kandungan hingga anak berusia dua tahun. Berbagai upaya telah dillakukan untuk pencgahan stunting salah satunya melalui peran UKS. UKS berperan dalam intervensi gizi dan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat. Selain itu UKS di sekolah dimaksudkan dapat mewujudkan lingkungan belajar yang sehat dan turut mendukung program nasional percepatan pencegahan stunting
Guna mendukung upaya tersebut UNISA Yogyakarta berkerjasama dengan Ikatan Guru TK ABA (IGABA) Kemantren Kraton memberikan pelatihan kepada guru anggota IGABA. Kegiatan ini melibatkan litas disiplin ilmu dengan dengan pendanaan implementasi hibah Pengabdian Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI tahun 2024. Adapun tim PKM ini diketuai oleh Bdn. Evi Wahyuntari dari Prodi Sarjana Kebidanan dengan anggota Armenia Dyah Sari dari Prodi Sarjanan Keperawatan serta Agung Nugroho dari Prodi Sarjana Gizi.
Baca Juga: Langkah Tepat Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil
Peserta pelatihan diberikan kuesioner pretest dan postest tentang pencegahan stunting untuk mengetahui tingkat pengetauan guru. Pelatihan yang diberikan meliputi peran guru dalam pencegahan stunting, pengukuran TB dan BB serta implentasi hasil menggunakan WHO Antro dan penanganan pertama anak sakit. Kegiatan dilakukan pada hari Senin, (5/8) bertempat di TK ABA Suryocondro dengan peserta sebanyak 21 guru TK ABA Anggota IGABA Kemantren Kraton.
Pada tahap selanjutnya, tim PKM UNISA Yogyakarta akan melakukan pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh guru dengan di damping tim pelaksana. Pelayanan kesehatan yang diberikan berupa pemeriksaan BB dan TB kemudian memasukan dalam aplikasi WHO Antro, bila di dapatkan permasalahn gizi pada peserta didik, maka guru akan di damping untuk melalukan koseling gizi pada orang tua.