Pendidikan

Outbound sebagai Sarana Perkaderan di Persyarikatan

Oleh : Dr. Mufdlilah, S.Pd., S.SiT., M.Sc. (Wakil Ketua MPK PP Aisyiyah)

Kader yang berkualitas dan proses kaderisasi yang mapan menjadi qonditio sine qua non bagi terlaksananya regenerasi dan ahli estafeta kepemimpinan dalam sebuah organisasi. Sekaligus dengan upaya itu pula regenerasi yang bertumpu pada kaderisasi dapat menjamin kesinambungan dan pengembangan organisasi di masa depan secara dinamis, sesuai dengan ideologi dan identitas yang dikontekstualisasikan untuk menjawab tuntutan dan perubahan zaman. Oleh karena itu peningkatan mutu kader sangatlah dibutuhkan, peningkatan mutu kader ditentukan oleh karakter yang dimilikinya. Karakter yang penting dimiliki oleh kader diantaranya memiliki kejujuran dan integritas.

Mengembangkan berbagai potensi untuk membentuk karakter, salah satunya dapat dilakukan melalui belajar yang berbasis outdoor. Metode outdoor dapat meningkatkan kebersamaan, kesetiakawanan pelajar, serta dapat memberikan inspirasi kepada pembelajar. Hal ini merupakan nilai-nilai karakter pada potensi individu. Perkembangan diri individu akan tepat dengan adanya wadah untuk implementasi pengembangan karakter yang tepat. Salah satu wadah yang tepat untuk menanamkan dan mengembangkan karakter individu adalah melalui kegiatan bermain  outdoor seperti outbound. Outbound merupakan pelatihan untuk pengembangan diri di dalam tim. Outbound merupakan metode pelatihan untuk pengembangan diri (personal development) dan tim (team development).

Metode Outbound

Outbound adalah sebuah cara untuk menggali dan mengembangkan potensi individu dalam suasana yang menyenangkan. Outbound digunakan untuk pembelajaran dengan berbagai alasan. Sebagai sebuah simulasi kehidupan yang kompleks menjadi sederhana di mana individu dapat mempelajari miniatur kehidupan dengan segala permasalahannya; dengan metode belajar melalui pengalaman langsung (experiental learning), pengalaman yang akan dipelajari; dan outbound dilakukan dengan penuh kegembiraan, karena berupa permainan hingga individu senang dan dapat menghadapi berbagai tantangan. Kegiatan outbound adalah kegiatan yang disusun terencana untuk mencapai tujuan pengembangan potensi individu dan menantang untuk dilakukan.

Outbound bertujuan untuk mengembangkan berbagai komponen perilaku individu untuk menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai kader dalam kehidupan sehari-hari. Secara lebih spesifik, outbound dilakukan untuk tujuan-tujuan seperti meningkatkan rasa percaya diri, membuka wawasan baru dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial serta bekerjasama dengan orang lain, memberikan pengalaman untuk mandiri dan menyelesaikan masalah, meningkatkan kemampuan kreatif dalam menyelesaikan masalah, belajar untuk berkomunikasi secara efektif, meningkatkan rasa percaya diri.

Metode yang ada dalam permainan mengahayati kehidupan dalam belajar untuk membentuk kepribadian seseorang dan membentuk kepribadian kepemimpinan. Permainan-permainan yang dilaksanakan pada kegiatan outbound dikelompokkan menjadi empat bagian dinamika kelompok, revolving fund, manajemen konflik, monitoring dan evaluasi. Dalam memainkan permainan pemahaman suatu materi bisa dilakukan dengan berbagai cara dan berbagai metode. Dengan dinamika kelompok dapat membentuk berani tampil beda, inilah saya kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda, komunikasi dan koordinasi lebih berarti.

Adapun contoh dari permainan dinamika kelompok seperti limbah beracun, pemadam api, telepon rumah, tidak mau pergi keluar. Pada usaha kecil dan revolving fund misalnya kardus bertuah, jujur berani, duit-duitan, angka keramat, membangun menara, menghitung mundur. Manajeman konflik misalnya berebut sumber daya, ciri-ciri komunitas kami, ada penyusup, mencari aktor dan lain-lainnya. Contoh monitor dan evaluasi seperti aku mendapat, apa yang dilakukan, mood hari ini, jaring laba-laba, dan lain-lain.

Dalam rangka mencairkan suasana dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap melalui permainan sederhana. Munculnya inovasi-inovasi baru dalam permainan akan menambah warna baru pada proses pembelajaran sehingga pemahaman yang diciptakan cenderung dapat dikembangkan sesuai kebutuhan dan kemampuan para peserta akan termotivasi jika fasilitator mampu melibatkan peserta dalam merencanakan dan menentukan kegiatan.

Begitu juga pelibatan peserta dalam permainan bisa membantu peserta belajar dan berkembang pengetahuan maupun keterampilan lewat permainan yang menyenangkan, yang mempunyai daya tarik/perhatian khusus bagi mereka dalam proses pembelajaran. Adanya permainan yang dapat membantu proses pembelajaran dapat menjadi alternatif dalam pelaksanaan pelatihan pengkaderan. Dalam permainan juga ada latihan yang partisipatif ada bermain menghayati dan belajar yang terdiri dari modul yang berisi tujuan, waktu, tempat, bahan dan kegiatan.

Outbound dan Pendidikan Kepemimpinan

Selain itu di dalam bermain saat pelatihan untuk membentuk kelompok berkenalan, komunikasi, diskusi, kerjasama, kepemimpinan dan pengembangan masyarakat. Pada pengembangan kepemimpinan (perkaderan) antara lain memimpin diskusi, membersihkan cermin, membulan, membimbing tuna netra. Tujuan pelatihan dan bahkan tujuan semua kegiatan pembangunan adalah membangun manusia. Salah satu ciri yang menunjukkan manusia yang sudah terbangun adalah dalam sikap dan sifatnya yang akan tercermin dalam tindakannya. Salah satu usaha untuk mempengaruhi sikap ini dapat dicapai lewat pokok bahasan kepemimpinan.

Kegiatan outbound mencakup kegiatan pengembangan untuk kerjasama melalui permainan kelompok ataupun kerja kelompok juga mengembangkan kemampuan individu dalam kegiatan petualangan individu. Setelah itu individu dilatih untuk berani mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi dan menghargai orang lain dalam kegiatan ceramah. Keterampilan komunikasi harus dimiliki oleh peserta pelatihan, baik untuk kelancaran pelatihan yang diharapkan mampu untuk menjalankan tugas mereka dimasyarakat. Sebaiknya pada awal peserta sudah mulai menyadari pentingnya komunikasi timbal balik. Dengan cara berikut peserta diharapkan mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat pada komunikasi satu arah, dan memahami proses komunikasi dua arah. Berbagai metode yang diterapkan dibuat menarik dan melibatkan individu  secara aktif.

Terkait dengan sistem perkaderan di persyarikatan, outbound telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam perkaderan formal Muhammadiyah, Baitul Arqam. Outbound menjadi sesi yang istimewa karena kebanyakan sesi-sesi dalam Baitul Arqam di selenggagarakan di dalam ruangan, sedangkan outbound di luar ruangan. Muatan materi dalam outbound yang disesuaikan dengan tujuan Baitul Arqam, yang salah satunya adalah membangun jiwa kepemimpinan sangat relevan diterapkan dan terus dikembangkan dalam kegiaitan Baitul Arqam dari tingkat ranting sampai pusat.

Tulisan ini pernah dipublikasikan pada Majalah Suara ‘Aisyiyah Edisi 4 April 2017

Sumber ilustrasi : https://www.btop.web.id/2020/02/jasa-outbound-training-bandung.html

Related posts
Berita

Tanggap dan Solid: Outbond & Fun Gathering LLHPB PDA Banyumas bersama Korps Relawan ‘Aisyiyah se-Banyumas

Banyumas, Suara ‘Aisyiyah – Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana (LLHPB) Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Banyumas menyelenggarakan kegiatan Outbound & Fun Gathering…
Berita

Eratkan Kebersamaan, PDA Kabupaten Magelang Gelar Outbound di Watu Nganten

Magelang, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Magelang, Ahad (23/1) mengadakan outbound di Taman Wisata and Camping Ground Watu Nganten,…
Berita

'Aisyiyah Dorong Peran Kader Kurangi Angka Bayi Prematur

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – “Kader ‘Aisyiyah harus menjadi pelaku sejarah yang membuat perubahan, yang membuat peradaban baru yakni semua perempuan mendapatkan akses…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *