Oleh: Nur Azizah Az Zahro
Pakistan merupakan permata tersembunyi di Asia Selatan yang memiliki keindahan alam yang memukau. Dari Pegunungan Himalaya yang menjulang tinggi di utara hingga hamparan pantai di bagian selatan, Pakistan menawarkan keindahan di setiap musim. Pegunungan tertutup salju di wilayah utara seperti Gilgit-Baltistan dan Swat adalah surga bagi para pendaki dan petualang, sedangkan Dataran Punjab, yang terkenal sebagai lumbung pangan negara, menyajikan kesuburan yang menenangkan. Hamparan Gurun Thar di wilayah selatan memancarkan pesona tersendiri dengan bukit-bukit pasirnya yang terus berubah warna sepanjang hari.
Di samping keindahan alamnya, kehidupan sosial di Pakistan terkenal sangat kaya dengan tradisi dan keramahtamahannya. Kegiatan sosial di Pakistan mencerminkan keragaman etnis dan budaya, dengan perayaan-perayaan seperti pernikahan, festival keagamaan seperti Eid, dan acara-acara budaya lainnya yang selalu diadakan dengan semangat kebersamaan dan persaudaraan. Tradisi ini memperkuat ikatan sosial dan membentuk identitas masyarakat Pakistan yang hangat dan penuh rasa solidaritas.
Di balik keindahan alam dan keragaman budaya yang ditawarkan, Pakistan juga menyimpan warisan sejarah panjang. Salah satu bab penting dalam sejarah negara ini adalah masa kejayaan Kesultanan Mughal. Kesultanan Mughal yang mendominasi wilayah ini selama berabad-abad meninggalkan jejak yang tak terhapuskan dalam bentuk arsitektur yang megah, seni, dan budaya yang kaya. Pakistan sendiri saat ini menjadi negara Islam terbesar di dunia dan menggeser posisi negara Indonesia sebelumnya.
Sejarah Singkat Kesultanan Mughal
Kesultanan Mughal, yang didirikan oleh Babur pada tahun 1526, merupakan salah satu dinasti paling berpengaruh di anak benua India. Dinasti ini dikenal karena kejayaannya dalam seni, budaya, dan arsitektur. Setelah pembagian India pada tahun 1947, sebagian besar warisan Mughal jatuh ke wilayah yang kini dikenal sebagai Pakistan.
Kesultanan Mughal mencapai puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Akbar, Jahangir, Shah Jahan, dan Aurangzeb. Meskipun Kerajaan Mughal akhirnya melemah dan mengalami penurunan pada abad ke-18, pengaruh budaya dan arsitekturnya tetap bertahan. Setelah berabad-abad, peninggalan-peninggalan Mughal terus menjadi simbol penting dari kekayaan budaya dan sejarah di Pakistan. Di bawah ini adalah peninggalan bersejarah arsitektur Mughal yang masih bisa kita nikmati hingga hari ini.
Baca Juga: UMPP Peduli Kesehatan Mental Mahasiswa Melalui Kegiatan Stadiun General
Masjid Badshahi, Lahore
Masjid Badshahi yang terletak di Lahore adalah salah satu contoh paling megah dari arsitektur Mughal. Dibangun pada masa pemerintahan Aurangzeb pada tahun 1673, masjid ini dikenal karena ukuran dan keindahannya. Struktur merah marun yang dikelilingi oleh halaman luas dan menara besar mencerminkan kemegahan dan
spiritualitas yang ingin disampaikan oleh para penguasa Mughal.
Benteng Lahore
Benteng Lahore, juga dikenal sebagai Shahi Qila, adalah benteng bersejarah yang memiliki banyak peninggalan dari era Mughal, termasuk Sheesh Mahal (Istana Cermin) dan Naulakha Pavilion. Benteng ini mencerminkan keterampilan arsitektur Mughal yang luar biasa dan diakui sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO.
Shalimar Gardens, Lahore Taman Shalimar yang terletak di Lahore adalah salah satu dari banyak taman yang dibangun oleh Kaisar Mughal. Taman ini menampilkan
keahlian lanskap Mughal yang terinspirasi oleh gaya Persia, dengan teras berjenjang, kolam, dan air mancur yang teratur. Taman ini tidak hanya menjadi tempat rekreasi tetapi juga simbol dari kedamaian dan kemakmuran.
Rohtas Fort, Jhelum
Dibangun oleh Sher Shah Suri pada pertengahan abad ke-16, Rohtas Fort adalah sebuah contoh arsitektur militer Mughal yang sangat mengesankan. Meskipun Sher Shah bukan bagian dari Dinasti Mughal, benteng ini kemudian digunakan oleh para penguasa Mughal. Benteng ini terkenal dengan tembok-temboknya yang kokoh dan gerbang-gerbang yang megah.
Peninggalan-peninggalan Mughal di Pakistan tidak hanya berupa bangunan fisik, tetapi juga mencakup pengaruh budaya dan sosial yang masih dapat dirasakan hingga hari ini. Bahasa Urdu, misalnya, berkembang selama periode Mughal dan tetap menjadi bahasa nasional Pakistan. Selain itu, seni, musik, dan masakan Mughal terus memengaruhi kehidupan sehari-hari di Pakistan.
Warisan Mughal di Pakistan merupakan harta budaya yang tidak ternilai harganya. Bangunan-bangunan bersejarah, seni, dan tradisi yang ditinggalkan oleh Kesultanan Mughal masih sangat relevan dalam budaya dan identitas Pakistan modern. Pelestarian warisan ini sangat penting untuk menjaga sejarah dan keunikan budaya bangsa.
Dengan menjaga dan merawat peninggalan-peninggalan ini, Pakistan tidak hanya melestarikan sejarahnya, tetapi juga merayakan warisan yang terus memperkaya kehidupan masyarakatnya.
*Mahasiswa Internasional Islamic University of Islamabad, Fakultas Ushuluddin. PCIA Pakistan