Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Pakualaman Kota Yogyakarta memiliki agenda rutin, yakni pertemuan selapanan (35 hari sekali) antar ranting se-Cabang Pakualaman yang dilaksanakan setiap Selasa Pon. Pelaksanaan bergilir antara 4 Pimpinan Ranting ‘Aisyiyah (PRA) di lingkungan PCA Pakualaman, yaitu antara PRA Kepatihan, Gunungketur, Purwokinanthi, dan Kauman.
Selama 2 tahun lebih, pertemuan ini terpaksa libur karena pandemi. Akhirnya, pada Selasa Pon (30/8), pertemuan langsung antar ranting se-PCA Pakualaman mulai digelar kembali. Pertemuan dilaksanakan di PRA Kepatihan, tepatnya di Masjid Assalaam jalan Gajah Mada 22 A Pakualaman Kota Yogyakarta.
Dalam pengantarnya, Sekretaris PCA Pakualaman, Sugiyanti menyampaikan pentingnya pertemuan Selasa Pon digiatkan kembali. Meski kegiatan-kegiatan tatap muka ‘Aisyiyah sudah dimulai kembali, menurut dia, tetap membutuhkan tempat untuk bertemu berbagi semangat.
Baca Juga: Pengajian: Wadah Gerakan Ilmu ‘Aisyiyah
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua PCA Pakualaman Haryuni menyampaikanbahwa ‘Aisyiyah adalah wadah yang paling tepat untuk berperan aktif di masyarakat. “Sebagai sesama penggiat ‘Aisyiyah kita harus saling menguatkan dalam merawat semangat dalam berbagi kebaikan,” pesannya.
Selain rapat koordinasi antara PCA dan PRA, pertemuan juga diisi kajian yang disampaikan oleh Saffana Intani dari Majelis Tabligh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kota Yogyakarta tentang Ke-‘Aisyiyahan dan MKCH (Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup) Muhammadiyah. Intan mengingatkan bahwa ‘Aisyiyah sebagai gerakan Islam dan dakwah perempuan Islam berkemajuan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi para perempuan untuk berkiprah dalam berbagi semangat dan kebaikan.
“Apapun potensi yang kita miliki harus kita syukuri, dengan memanfaatkannya untuk kemaslahatan umat. Dengan terus bergerak menebar kebermanfaatan dengan gerakan dakwah yang menggembirakan,” tandasnya di akhir kajian. (Intan/sb)