Papua, Suara ‘Aisyiyah – Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Samofa Biak Numfor, Papua memperingati Milad ke-105 ‘Aisyiyah di TK ABA Biak Numfor, Jalan Tanjung Kirana Samofa Biak Numfor. Kegiatan ini dilaksanakan bersamaan dengan puncak acara Milad ‘Aisyiyah, Kamis (19/5) yang diperingati serentak di seluruh wilayah tanah air. Pada kesempatan tersebut, hadir ketua dan pengurus PCA, guru TK ABA dan murid-murid.
Elis Sulistiarini selaku Kepala TK ABA mengajak murid-murid bernyanyi dan bergembira ria. Selanjutnya ia menceritakan tentang sejarah berdirinya TK ABA dan para tokoh pahlawan ‘Aisyiyah di bidang pendidikan. Disampaikan bahwa Frobel memandang pendidikan dapat membantu perkembangan anak secara wajar. Ia menggunakan taman sebagai simbol dari pendidikan anak. Apabila anak mendapatkan pengasuhan yang tepat, lanjut dia, maka seperti halnya tanaman muda akan berkembang secara wajar mengikuti hukumnya sendiri.
Tujuan menghadirkan murid-murud pada Milad ‘Aisyiyah adalah untuk menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri dan proses terbentuknya TK ABA melalui sejarah yang panjang dan masih berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
Baca Juga: Milad Ke-105: Menteri Luar Negeri Indonesia Berharap Aisyiyah Ikut Menangani Isu Global
PCA Samofa Biak Numfor, Jusniati menyampaikan bahwa kegiatan tersebut bermaksud mengajak seluruh warga persyarikatan, khususnya ‘Aisyiyah untuk bersama-sama meneguhkan dan mendorong perempuan untuk membangun peradaban utama secara kolektif, sebagaimana tema milad ‘Aisyiyah, yakni “Sukses Muktamar Ke-48: Perempuan Mengusung Peradaban Utama”.
“Marilah kita saling tolong-menolong, bahu-membahu, dan kuat-menguatkan antara satu dengan yang lain dalam bergerak berkemajuan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi umat dan bangsa,” ujar Jusniati.
Ia juga mengajak hadirin untuk memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah serta membantu pemerintah, khususnya di bidang pendidikan untuk mencerdaskan bangsa. Selain itu, yang tidak kalah penting adalah mengajak bekerja sama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara menuju masyarakat adil dan makmur yang diridhoi Allah swt.
Disampaikan juga ada beberapa tujuan dalam memperingati milad ini, yaitu: pertama, menyatakan kesyukuran kepada Allah swt., karena dengan rahmat dan karunia-Nya, ‘Aisyiyah tetap eksis, terutama dalam merawat amal usahanya, yaitu TK ABA.
Kedua, mempererat silaturahmi di antara seluruh warga ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah dan simpatisannya. Silaturahmi, kata Jusniati, akan menjadi pembuka jalan atau solusi dari masalah yang tengah dihadapi.
Ketiga, menguatkan dan membangkitkan semangat jihad. Jihad adalah berjuang dengan sungguh-sungguh menurut syariat Islam. Ia menjelaskan, jihad dilaksanakan untuk menjalankan misi utama manusia, yaitu menegakkan agama Allah dan menjaga agar agama tetap tegak, dengan cara-cara yang sesuai al-Quran dan garis perjuangan para Rasul. (Waznawati Kilmas/sb)