Berita

PCIA Hongkong Bantu Buruh Migran Indonesia Terdampak Covid-19

Hongkong, Suara ‘Aisyiyah Ketua Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Hongkong Sri Nasiati Umaroh menyampaikan berbagai kesulitan yang dihadapi oleh teman-teman Buruh Migran Indonesia (BMI) di Hongkong dalam situasi pandemi. “Teman saya sendiri yang terinfeksi dan tinggal bersama majikan lebih sulit karena tetap harus kerja dan tidak dicukupi vitamin dan obat obatan,” ujarnya.

Umaroh menyampaikan, banyaknya warga yang terinfeksi di Hongkong berpengaruh kepada beban tugas yang dilakukan rekan BMI yang menjadi asisten rumah tangga. “Banyak majikan yang tidak memperbolehkan libur, sementara karena peraturan social distancing banyak majikan juga yang kerja dari rumah serta anak sekolah dari rumah, sehingga membuat pekerjaan ART bertambah-tambah. Dengan situasi yang demikian menambah beban mental teman-teman, belum lagi jika majikan atau teman-teman BMI yang terinfeksi,” tambah Umaroh.

Menghadapi situasi tersebut, PCIA Hongkong bergerak dan memberikan bantuan yang memungkinkan. Seperti memberikan informasi ke mana dapat meminta bantuan bila ada masalah kesehatan, kemudian menjembatani mereka yang tidak bisa mengakses layanan kesehatan.

“Kami juga memintakan bantuan antigen dari kedutaan karena pembagian antigen tersebut dilakukan melalui organisasi atau perkumpulan warga Indonesia di sini,” ucap Umaroh ketika diwawancara Tim Media PP ‘Aisyiyah (21-22/3).

PCIA juga berinisiatif menghubungi PP ‘Aisyiyah untuk meminta bantuan obat-obatan yang kemudian dihubungkan dengan Lazismu dan mendapatkan bantuan vitamin juga obat yang dikirimkan langsung ke Hongkong. PP ‘Aisyiyah segera merespons permintaan obat-obatan tersebut. Kata Umaroh, obat yang datang kemudian di-packing sesuai dengan kebutuhan perseorangan dan segera didistribusikan.

Disampaikan Umaroh, pembagiannya dilakukan dengan berbagai cara. Ada yang diberikan langsung kepada BMI yang mendapat jatah libur. Ada juga yang diberikan kepada BMI yang tidak bisa libur dengan diantarkan langsung ke rumah tempat mereka bekerja atau dikirimkan ke shelter. “Kami melakukan koordinasi dan penjaringan melalui alat komunikasi WhatsApp. Jika ada yang  meminta bantuan, maka kami berikan. Terutama bagi teman-teman yang tidak diberikan obat maupun vitamin oleh majikan,” terangnya.

Baca Juga: Kosmopolitanisme Muhammadiyah

Status para pengurus PCIA yang juga merupakan BMI tidak menghalangi mereka untuk memanfaatkan waktu yang ada untuk berkoodinasi dan memberikan bantuan. Prinsip yang dipegang PCIA Hongkong adalah membantu sebisanya.

Selain itu, PCIA Hongkong disebut Umaroh juga bersinergi dengan teman-teman UB (Under Bridge) yang merupakan lokasi perkumpulan para rekan-rekan TKI saat libur, yakni di bawah jembatan Victoria Park. Selain itu juga bersama teman-teman yang biasa menggalang donasi untuk kebencanaan. “Di sini kami menggalakan peduli kasih dari teman-teman yang membantu teman yang membutuhkan bantuan. Kita satu saling membantu,” ujarnya.

Umaroh bersyukur kegiatan tanggap pandemi Covid-19 yang dilakukan oleh PCIA Hongkong mendapatkan respons positif dari rekan-rekan BMI. “Alhamdulillah, teman-teman yang mendapatkan bantuan kami sangat berterima kasih, terlebih sampai hari ini masih kelangkaan stok vitamin C dan paracetamol dan yang paling penting tak semua teman bisa keluar beli obat atau vitamin,” pungkasnya. (Suri/sb)

Related posts
Berita

PCIA Hongkong Peringati Milad Ke-107 Aisyiyah

Wan Chai, Suara ‘Aisyiyah – Para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang tergabung dalam Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Hongkong pada Ahad (26/5)…
Berita

Pandemi Belum Usai, PWA NTT Istikamah Bantu Pemulasaraan Jenazah Covid-19

Kupang, Suara ‘Aisyiyah – Sampai saat ini, fluktuasi pasien Covid-19 dengan berbagai varian masih saja terjadi. “Fakta di lapangan kami melihat sangat…
Wawasan

Kesehatan Mental dan Peran Keluarga: Fenomena Masalah Kesehatan Mental Pasca Pandemi Covid-19

Oleh: Lofty Andjayani “Family is not important thing, it’s everything!” Michael J.Fox Keluarga mempunyai peran yang sangat besar dalam hal pembangunan sumber…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *