Demak, Suara ‘Aisyiyah – Ahad (10/10), Pimpinan Daerah Muhammadiyah-‘Aisyiyah Demak bersama Dinas Pertanian dan Pangan (Dinpertan) Kabupaten Demak melakukan studi banding di PT Hidroponik Agrofarm Bandungan (HAB) sebagai tindak lanjut pelatihan yang diberikan Dinpertan Demak sebelumnya.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinpertan Demak, Heri Wuryanta menyampaikan pelatihan hidroponik pada Jumat (08/10) yang lalu menjelaskan bahwa studi banding ke PT HAB harapannya bisa menjadi referensi, agar peserta pelatihan bisa melihat contoh yang sudah berhasil sehingga bisa dikembangkan. Studi banding ini diikuti 30 peserta, di antaranya berasal dari PMD, Pemuda Muhammadiyah, Lazismu, Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), RS Hj. Fatimah Sulhan PKU Muhammadiyah Demak, dan SMK Muhammadiyah Mlatiharjo Gajah, pangkasnya.
Sebagai narasumber adalah Yusuf selaku staf PT HAB. Ia menyampaikan mengenalkan tentang hidroponik, alat-alat yang digunakan, keuntungan bertani secara hidroponik, dan bagaimana caranya. “Harapannya agar bisa menjadi bekal pengetahuan untuk menjadi keterampilan peserta dan diharapkan seluruh peserta bisa mempraktikkan dan mengembangkan di rumah masing-masing,” ujarnya.
Baca Juga: LLHPB PDA Kebumen Adakan Sosialisasi dan Replantasi Mangrove di Pesisir Pantai Wiromartan
Hadir dalam kegiatan tersebut Sekretaris Dinas Dinpertan Demak Ahmad Nur Hidayat. Ia menyampaikan, pemilihan PT HAB dalam studi banding ini dikarenakan kondisi pandemi Covid-19 yang membuat Dinpertan memilih lokasi yang tidak terlalu jauh. “Di sini situasinya juga sudah bagus untuk tempat referensi belajar. Sebenarnya penerapan hidroponik di Kabupaten Demak sudah lumayan banyak, namun belum cukup terekspos. Yang jadi kendala adalah pemasarannya, yang semoga dalam studi banding ini bisa ditemukan solusinya juga,” ujarnya.
Sekretaris PD Muhammadiyah Slamet Supriyadi mengucapkan banyak terima kasih kepada Dinas Pertanian Demak. Lebih lanjut, ia menyampaikan, tanaman hasil hidroponik bisa lebih sehat dibandingkan dengan metode konvensional. Banyak petani yang menghasilkan namun belum memikirkan terkait kandungan dalam hasil panennya.
Dengan studi banding serta pelatihan yang dilaksanakan, pihaknya berharap generasi muda dan perempuan menjadi lebih giat dalam dunia pertanian. “Mudah-mudahan pelatihan ini bisa benar ada dampaknya bagi kita semua. Jadi tolong dicermati betul. Ini adalah solusi menghasilkan produk yang lebih sehat,” pungkasnya.
Di sisi lain, Kepala Sekolah Muhammadiyah Mlatiharjo Gajah, Muhammad Ridlwan, mengaku berterima kasih atas kesempatan untuk mengikuti kegiatan pada hari ini. Meski sebelumnya ia pernah mengikuti pelatihan serupa, seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan perkembangan yang bisa diaplikasikan di Demak. (hening)