Cilacap, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka penyegaran kegiatan setelah vakum masa pandemi, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabuapten Cilacap mengadakan rapat koordinasi Pimpinan Cabang se-Kebupaten Cilacap, Sabtu (2/7). Raker yang bertempat di Gedung Dakwah ‘Aisyiyah ini dihadiri oleh seluruh Cabang ‘Aisyiyah Kabupaten Cilacap yang berjumlah enam belas cabang dengan utusan masing-masing tiga peserta.
Dalam sambutannya, Ketua PDA Kabupaten Cilacap, Ulfa Hamada mengatakan, “’Aisyiyah tetap optimis menghadapi Covid-19 dan konsisten dengan kegiatan-kegiatan ‘Aisyiyah yang telah diprogramkan”. Persiapan muktamar dengan penunjukkan 7 (tujuh) peserta muktamar dari 4 distrik dan daerah dengan menggali masalah-masalah gerakan ‘Aisyaiyah sebagai bekal peserta mengikuti muktamar.
Materi penguatan mental kader disajikan Dwi Meiyanti dengan memberikan pemahaman tentang peran karakter. Disebutkan bekal menghasilkan karakter baik minimal ada tiga nilai dasar yang harus ditanamkan. Pertama, tidak egois, bahwa setiap orang mukmin adalah saudara, maka dibutuhkan kemampuan untuk berinteraksi dan bersoialisasi dengan orang lain. Kedua, jujur, yaitu sifat yang akan mengantarkan seseorang kepada sifat adil. Ketiga, disiplin, yaitu sifat yang menghantarkan seseorang pada kesuksesan.
Baca Juga: Dahlan Rais Berikan Empat Bekal Hidup Manfaat kepada Santriwati Madrasah Muallimaat
Raker juga diisi evaluasi program selama pandemi dan pemaparan program yang dipresentasikan oleh masing-masing ketua majelis dan lembaga. Program prioritas yang memungkinkan untuk dijalankan dan menjadi kebutuhan sesuai program PP ‘Aisyiyah adalah pembuatan best practice ‘Aisyiyah program yang sudah dikerjakan oleh pimpinan cabang. Membagikan pengalaman baik tentang program yang dilakasanan dengan hasil nyata.
Program prioritas selanjutnya adalah ‘Aisyiyah berbicara dengan data base. Yaitu Sistem Informasi ‘Aisyiyah (SIA) yang berisi profil, program kerja, data anggota, dan seluruh kegiatan ‘Aisyiyah. Pengelolaan data base yang baik menjadikan organisasi profesional. Pemanfaatan media sosial untuk syiar mulai dari Facebook, WA, Intragram, Web, dan YouTube. ‘Aisyiyah jangan gagap teknologi tetapi bisa memanfaatkan teknologi yang ada untuk kemaslahatan umat. (Asih Indriyati/sb)