Sumenep, Suara ‘Aisyiyah – Resepsi Milad ‘Aisyiyah ke-107 yang diselenggarakan oleh Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah Kabupaten Sumenep pada hari Ahad (29/6) tampak sangat meriah. Hari itu bisa dikatakan “Sehari Ber-Milad ‘Aisyiyah”. Rangkaian acaranya pun dimulai sejak pagi hari pukul 06.00 WIB. Pagi itu Ibu-ibu ‘Aisyiyah mengisi daftar registrasi dilanjutkan dengan senam bersama.
Setelah senam, ibu-ibu ‘Aisyiyah yang datang dari hampir semua cabang itu beramah tamah dengan sarapan bersama. Rukun, guyub dan penuh bahagia. Makanan yang disuguhkan adalah makanan yang dibawa sendiri dari rumah. Tidak merepotkan panitia, karena semua dilakukan secara mandiri dan sukarela.
Setelah sarapan bersama, acara yang dipelopori secara sinergis bersama antara Lembaga Lingkungan Hidup dan Penanggulangan Bencana, Lembaga Budaya Seni dan Olahraga, dan Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan dilakukan dengan pembukaan.
Dalam sambutannya, Arafah Wakil Ketua PDA Sumenep, menyampaikan, “Perjuangan dari tokoh pendahulu kita mencita-citakan untuk menjadikan ‘Aisyiyah sebagai organisasi pelopor, penggerak, pemegang risalah Islam berkemajuan, ormas yang meningkatkan ekonomi dan perempuan yang mempunyai tujuan dunia dan akhirat.”
Pada rangkaian acara yang dihadiri PDM Sumenep ini juga me-launching SWA (Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah) sebagai bagian dari amal usaha MEK. SWA sendiri memiliki program, antara lain produk nata de coco, VCO, Ecoprint.
Setelah pembukaan, acara ini dilanjutkan dengan kegiatan edukasi Eco Enzyme yang dipandu langsung oleh Dwi Ida Wardani. Dalam presentasinya, Ida mengutip Al-Quran surat Al-A’raf ayat 56 yang artinya “Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
Baca Juga: Berkat Jualan Ketan, Perempuan Kepala Keluarga Bisa Naik Haji
Pada presentasi edukasi Eco Enzyme tersebut, beliau menjelaskan, “Lingkungan yang diamanahkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala kepada manusia sebagai khalifah fil ardhi, harus seutuhnya dijaga, dirawat, dipelihara untuk keseimbangan ekosistem. Eco Enzyme sebagai salah satu solusi untuk mengolah limbah domestik (limbah rumah tangga) dengan multi manfaat menjadi penting untuk dijadikan salah satu aksi nyata yang dipelopori ‘Aisyiyah secara berkesinambungan.”
Dwi Ida Wardani juga mengingatkan, “Timbunan TPA yang terdiri dari 60% sampah organik, hendaknya menjadi perhatian ‘Aisyiyah sehingga bisa menghadirkan solutif walaupun dengan aksi kecil namun bergerak bersama.”
Kegiatan yang diadakan di kompleks SMA Muhammadiyah 1 Sumenep itu juga melanjutkan kegiatannya dengan Pelatihan batik Ecoprint. Menurut Ibu Dwi Yuliowati, “Batik Ecoprint merupakan salah satu jenis batik yang metode pembuatannya memanfaatkan pewarna alami dari tanin atau zat warna daun, akar atau batang yang diletakan pada sehelai kain.’
Dalam Pelatihan Batik Ecoprint dibimbing langsung oleh ahli batik dan pembatik dari Temanggung, Jawa Tengah, Ibu Yunita Rika Astari. Tampak antusiasme Ibu-ibu ‘Aisyiyah dalam kegiatan yang diberi peralatan membatik. Menurut Bu Rika Astari, “Metode batik yang bersifat ramah lingkungan ini memanfaatkan jenis daun dan bunga tertentu yang ada di sekitar kita, palu kayu, dan kain polos.”
Sangat bergembira ibu-ibu pada hari itu saat membatik, meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 13.30 WIB. “Hasil Eco Print yang dicetak pada kantong tas sederhana bisa digunakan beberapa kali sehingga bisa mengurangi sampah plastik yang hanya sekali pakai.” Demikian menurut Ibu Rika Astari.
Arafah yang ikut mendampingi kegiatan itu berharap, “Semoga dengan rangkaian acara resepsi Milad ‘Aisyiyah ke – 107 bertema Memperkokoh dan Memperluas Dakwah Kemanusiaan Semesta, kita mampu mengajak, merangkul masyarakat untuk peduli terhadap lingkungan.”
Kegiatan ini juga diakhiri dengan pembagian doorprize bagi peserta yang pertama kali hadir di kegiatan, peserta paling jauh yakni dari Kepulauan dan peserta yang beruntung saat undian. Berbahagia bersama ‘Aisyiyah. (dwiidawardani / Arafah)-lsz


1 Comment