Berita

PDA Wonogiri Adakan Pengajian Umum

Wonogiri, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kabupaten Wonogiri menyelenggarakan Pengajian Umum yang secara rutin diselenggarakan setiap tanggal 6 setiap bulannya. Bulan Februari ini, Pengajian diselenggarakan pada Selasa (6/2).

Hadir dalam acara tersebut jajaran PDA Kabupaten Wonogiri, Ketua Yuliatun beserta jamaah, Muhammad Julijanto sebagai penceramah sekaligus Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Wonogiri. Acara digelar di Panti Asuhan Putri ‘Aisyiyah Wonogiri.

Dalam paparan materi ceramahnya, Julijanto menyampaikan tema “Kepribadian Muhammadiyah dalam Cita dan Aplikasinya.” Julijanto menyampaikan bahwa kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian mencerminkan ciri-ciri, sikap, perasaan, dan perilaku yang khas dan konsisten pada seseorang. Kepribadian dipengaruhi oleh faktor biologis, psikologis, dan sosial. Kepribadian juga dapat berubah seiring dengan perkembangan dan pengalaman individu.

“Kepribadian Muhammadiyah adalah rumusan yang menggambarkan hakikat, dasar, pedoman, dan sifat-sifat khusus gerakan Muhammadiyah. Gerakan Muhammadiyah adalah dakwah Islam dan amar ma’ruf nahi munkar yang ditujukan kepada perseorangan dan masyarakat, dengan tujuan terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Julijanto menyampaikan 10 sifat Muhammadiyah yang harus dimiliki oleh anggota dan pengurus Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang bergerak dalam bidang dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, dan pembangunan masyarakat.

Pertama, beramal dan berjuang untuk perdamaian dan kesejahteraan. Ini berarti Muhammadiyah berusaha untuk mewujudkan masyarakat Islam yang adil, makmur, dan sejahtera, baik secara lahir maupun batin, dengan cara yang halal dan sesuai dengan syariat Islam.

Kedua, memperbanyak kawan dan mengamalkan ukhuwah Islamiyah. Ini berarti Muhammadiyah bersikap terbuka, ramah, dan toleran terhadap sesama Muslim dan non-Muslim, serta menjalin kerjasama dan persaudaraan yang erat dalam rangka menegakkan kebenaran dan kebaikan.

Tiga, lapang dada, luas pandangan, dengan memegang teguh ajaran Islam. Ini berarti Muhammadiyah bersikap moderat, rasional, dan kritis dalam memahami dan mengamalkan ajaran Islam, serta tidak mudah terpengaruh oleh pemikiran dan gerakan yang menyimpang atau ekstrem.

Empat, bersifat keagamaan dan kemasyarakatan. Ini berarti Muhammadiyah mengutamakan nilai-nilai agama dalam segala aspek kehidupan, baik pribadi maupun sosial, serta berkontribusi secara aktif dan positif dalam pembangunan masyarakat, bangsa, dan negara.

Baca Juga: Isra Miraj dan Harapan Hidup Seorang Hamba

Lima, mengindahkan segala hukum, undang-undang, peraturan, serta dasar dan falsafah negara yang sah. Ini berarti Muhammadiyah menghormati dan mematuhi hukum dan aturan yang berlaku di negara tempat tinggalnya, selama tidak bertentangan dengan ajaran Islam, serta menghargai dan mendukung dasar dan falsafah negara, yaitu Pancasila dan UUD 1945.

Enam, amar ma’ruf nahi munkar dalam segala lapangan serta menjadi contoh teladan yang baik. Ini berarti Muhammadiyah berusaha untuk menyeru dan mengajak orang lain kepada kebaikan dan menjauhi kemungkaran, baik secara lisan maupun perbuatan, serta menampilkan sikap dan perilaku yang baik, mulia, dan bermartabat sebagai teladan bagi masyarakat.

Tujuh, aktif dalam perkembangan masyarakat dengan maksud ishlah dan pembangunan, sesuai dengan ajaran Islam. Ini berarti Muhammadiyah berpartisipasi dan berinovasi dalam berbagai bidang dan sektor yang berkaitan dengan kepentingan umum, seperti pendidikan, kesehatan, sosial, ekonomi, lingkungan, dan lain-lain, dengan tujuan untuk memperbaiki dan memajukan kondisi masyarakat sesuai dengan ajaran Islam.

Delapan, kerjasama dengan golongan Islam manapun juga dalam usaha menyiarkan dan mengamalkan agama Islam serta membela kepentingannya. Ini berarti Muhammadiyah bersikap inklusif, kooperatif, dan solidaritas terhadap berbagai kelompok dan organisasi Islam yang ada, serta bersama-sama berjuang untuk menyebarkan dan mengamalkan ajaran Islam serta membela hak-hak dan kepentingan umat Islam.

Sembilan, membantu pemerintah serta bekerjasama dengan golongan lain dalam memelihara dan membangun negara untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah. Ini berarti Muhammadiyah bersikap loyal, kritis, dan konstruktif terhadap pemerintah, serta bersedia bekerjasama dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang sama dalam mewujudkan cita-cita nasional dan kesejahteraan masyarakat yang sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Sepuluh, bersifat adil dan kolektif kedalam keluar dengan kebijaksanaan. Ini berarti Muhammadiyah bersikap adil dan objektif dalam menilai dan menyelesaikan berbagai persoalan dan konflik yang muncul, baik di dalam maupun di luar organisasi, serta mengedepankan musyawarah dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan dan tindakan. Demikian paparan Julijanto. (Muhammad Julijanto/landung)

Related posts
Berita

Hadirkan Kemakmuran untuk Semua, PCM & PCA Wonosalam Peringati Milad Muhammadiyah 112

Demak, Suara ‘Aisyiyah – PCM dan PCA Wonosalam Demak mengadakan pengajian umum  dalam rangka Milad Muhammadiyah 112 sekaligus pengukuhan Takmir masjid Amal…
Berita

Tri Hastuti Dorong Warga Aisyiyah Kawal Demokrasi di Indonesia

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Menghadapi momentum Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, banyak pertanyaan dari warga ‘Aisyiyah menyangkut pilihan dan keberpihakan ‘Aisyiyah. Sekretaris Umum…
Berita

Abdul Mu’ti Ajak Warga Muhammadiyah Sikapi Pemilu 2024 dengan Arif dan Bijaksana

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – PP Muhammadiyah mengawali Pengajian Umum tahun 2024 dengan mengusung tema “Muhammadiyah dan Pemilu 2024”. Pengajian yang berlangsung secara…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *