Sukabumi, Suara ‘Aisyiyah – Pasca Idulfitri 1444 H, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA), serta seluruh Ortom Muhammadiyah Kota Sukabumi menggelar acara Silaturahim pada hari Ahad, (30/4).
Acara ini dilengkapi dengan Tabligh Akbar yang diisi oleh ustaz muda Muhammadiyah lulusan pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Garut, yaitu Dadan Ramadhan. Ia merupakan seorang kader Muda Muhammadiyah yang banyak menulis berbagai karya inovatif dan berbagai pelatihan kreatif dalam menghafalkan Al-Qur’an juga sebagai Wakil Mudir Pesantren Welas Asih di Garut Jawa Barat. Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah “Raih Pribadi Muttaqien dan Perkuat Silaturahim”.
Sekretaris PDA Kota Sukabumi, Amalia Nur Milla dalam sambutannya menyampaikan bahwa momen silaturahim ini adalah untuk mengawali gerak langkah persyarikatan baik di Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, maupun ortom untuk selalu menggerakkan dakwah amar na’ruf nahi munkar. Berbagai kegiatan yang sudah dilaksanakan selama Ramadan maupun sebelum Ramadan, menurut Amalia, harus terus ditingkatkan terus bergerak ke arah yang lebih baik, mengingat slogan persyarikatan yaitu berkemajuan. Di bulan Syawal ini segala sesuatunya harus terus ditingkatkan.
Yana Fajar FY. Basori, selaku sekretaris PDM kota Sukabumi memberikan sambutan sekaligus pengantar pengajian dengan membahas Al Qur’an Surat Rum (30) Ayat 30, “setelah Ramadan hendaklah kita mempertahankan apa yang selama ini telah kita lakukan, shaum, salat tarawih, tilawah Al-Quran, berzakat, infaq, sedekah, dan berbagai amal ibadah yang baik tetap harus dipertahankan bahkan ditingkatkan.”
Yana juga menjelaskan, korelasi kata fithrah, diin, dan dinul qayyim, bermakna agama yang sesuai dengan fitrah adalah agama yang tidak disentuh oleh perubahan, dapat bermakna juga, bahwa dasar esensial bagi ajaran agama adalah kemanusiaan manusia yang merupakan satu hakikat yang pasti dimiliki bersama oleh semua manusia karena manusia, siapa, dimana, dan kapan pun adalah manusia yang sama (keselamatan dunia dan seluruh manusia).
Baca Juga: Silaturahmi Idulfitri 1444 H PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar: KIGU Bagian dari Pembaruan Islam
Yana mencontohkan, seperti yang diperlihatkan K.H.A Dahlan, disebut Mulkhan, melancarkan gerakan pembaruan umat (yaitu perilaku keagamaan) berdasarkan cara-cara: kritis, liberatif dan pragmatis. Kritis, karena Kyai menerapkan akal suci yang dibangun dengan filsafat sebagai jalan memahami Al-Qur’an. Liberatif karena tafsir atas Al-Qur’an tersebut dihubungkan dengan aksi keberdayaan umat melalui amal usahanya yang terbuka menerima tradisi dan ide dari mana pun sumbernya, termasuk dari kalangan Kristiani, pemerintah kolonial, elit priyayi abangan. Pragmatis, karena pada akhirnya tafsir dan keberdayaan itu harus benar-benar mampu memecahkan persoalan aktual yang dihadapi umat. Harus dimulai dengan ilmu. Ilmu sebelum perkataan dan perbuatan.
Dalam materinya tentang Raih Pribadi Muttaqien dan Perkuat Silaturahim, Dadan Ramadan menyampaikan hal yang senada dengan yang disampaikan sekretaris PDM, namun disertai dengan contoh-contoh yang aplikatif. Peningkatan keimanan dan ketakwaan, Dadan menyampaikan, harus dibuktikan dengan prilaku keseharian yang mencerminkan adanya peningkatan keimanan dan ketakwaan tersebut. Jalinan silaturahim harus terus diperkuat baik dengan keluarga, sesama muslim maupun dengan yang lainnya yang berbeda.
Dalam acara silaturahim ini juga diisi dengan laporan dari Lazismu KL ‘Aisyiyah Kota Sukabumi tentang penerimaan dan penyaluran zakat, infaq, dan sedekah selama bulan Ramadan. Penerimaan ZIS Lazismu KL UMMI selama Ramadan hampir mencapai Rp200 juta, dengan penerima manfaat sebanyak 2251 orang.
Diakhir acara dibagikan juga Kado Ramadan untuk da’i dan guru-guru sebagai amanah dari Lazismu Pusat untuk 100 orang da’í dan guru. (Amalia/sa)