Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Jum’at (11/3), bertempat di ruang serba guna SMK Muhammadiyah Kudus, Pimpinan Daerah Nasyi’atul ‘Aisyiyah (PDNA) Kudus bersama Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kudus menggelar seminar penguatan ideologi negara. Kegiatan diikuti oleh perwakilan Nasyiatul ‘Aisyiyah se-Kabupaten Kudus.
“Kegiatan ini diharapkan dapat menguatkan ideologi kita (perempuan) agar tidak melenceng dari Pancasila, karena peran ibu sebagai pendidik pertama bagi putra-putrinya,” demikian disampaikan Ketua PDNA Aris Naini dalam sambutannya.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Kudus Khosifah dalam sambutannya menyampaikan bahwa akhir-akhir ini marak isu radikalisme dan intoleransi beragama. Oleh karenanya, kegiatan dalam rangka penguatan ideologi negara perlu diselenggarakan.
“Maraknya isu radikalisme dan intoleransi belakangan ini sebagai latar belakang dari kegiatan penguatan ideologi negara. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman dan penanaman ideologi bagi pemuda/pemudi dan pelajar, serta untuk mengamalkan nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila menjadi langkah preventif untuk mencegah masuknya paham yang mengandung unsur radikal atau menyimpang dari ideologi Pancasila,” ujar Khosifah.
Baca Juga: Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Was Syahadah
Bupati Kudus M. Hartopo yang hadir membuka seminar tersebut juga mengapresiasi kegiatan yang diselenggarakan oleh PDNA Kudus ini. “Peran perempuan ada 3 (tiga), sebagai ibu dalam keluarga, peran sebagai istri bagi suami, dan perannya sebagai anggota masyarakat. Dengan emansipasi, urusan perempuan tidak hanya di dapur saja. Perempuan mempunyai banyak kreativitas, inovasi yang harus seimbang agar dapat bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat,” terangnya.
Hartopo berharap, sesuai dengan tema yang diangkat, dalam berorganisasi dan berpolitik bagi perempuan, harus sesuai dengan ideologi Pancasila karena setiap negara memerlukan ideologi sebagai dasar menuju arah yang akan dicapai. (Wakhidah Noor Agustina/sb)