Magelang, Suara ‘Aisyiyah – Komunitas Ibu Jaga Bumi merupakan output atau hasil dari sekolah Ibu Jaga Bumi yang telah dilaksanakan dalam kurun waktu di bulan Oktober hingga November 2024 yang dijalankan atas kerjasama PWNA Jawa Tengah dan LCC LazisMu Pusat. Kegiatan Ibu Jaga Bumi ini bertujuan untuk melestarikan lingkungan yang berfokus pada pengelolaan dan pemanfaatan sampah organik untuk digunakan sebagai pupuk kompos atau ecoenzym.
Lokasi pilot project Soft Launching Komunitas tersebut ada pada Desa Bumirejo, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Dalam program tersebut PWNA Jawa Tengah menggandeng PCNA Kaliangkrik dan PDNA Kabupaten Magelang untuk menjadi pihak pelaksana program, kemudian anggota komunitas dari Ibu Jaga Bumi yaitu dari kader NA, kader ‘Aisyiyah, anggota PKK, Gapoktan, dan Pemuda Muhammadiyah. Hal ini yang kemudian sejalan dengan prinsip inklusifitas di dalam Nasyiatul Aisyiyah untuk berkolaborasi dan bekerjasama dengan baik bersama semua pihak.
Acara ini diawali oleh sambutan dari Hayu Katulangi selaku ketua PCNA Kaliangkrik, Hayu menyambut antusias dari program tersebut “PCNA Kaliangkrik menyambut dengan sangat antusias program Ibu Jaga Bumi karena sejalan dengan program kerja PCNA Kaliangkrik yang berfokus pada pelestarian lingkungan dan pengembangan rintisan BUANA (Badan Usaha Milik NA) dimana PCNA Kaliangkrik merintis produk sayuran organik” tuturnya sebagai sambutan.
Baca Juga: Peringatan 16 HAKTP
Program pengelolaan sampah organik tersebut mendapat dukungan dari gapoktan karena sesuai dengan program sertifikasi lahan organik di Kaliangkrik. Selanjutnya sambutan dari Ketua PDNA Kabupaten Magelang oleh Marina Melani sebagai bentuk dukungan program Ibu Jaga bumi, ia melakukan serah terima alat dan bahan untuk menyukseskan komunitas Ibu Jaga Bumi di Kaliangkrik.
Lalu dilanjut oleh sambutan Tim Ibu Jaga Bumi PWNA Jawa Tengah, Fani Istiani, yang mengatakan bahwa launching ini menjadi dasar atau titik awal bagi peserta sekolah ibu jaga bumi untuk terus berkegiatan dan menebar kemanfaatan, kegiatan ini sekaligus menjadi wadah dan wahana untuk belajar dan berdakwah.
Harapan dari program ini adalah semoga peserta sekolah Ibu Jaga Bumi terdorong untuk mengembangkan ketahanan pangan melalui kebun gizi keluarga, juga dikarenakan program ini telah bekerjasama dengan Balai Penyuluh Pertanian Kecamatan Kaliangrik, semoga program pelestarian ini bisa berlanjut dan selalu berkembang dalam setiap pertemuan, karena pertemuan ni dilakukan setiap selapanan. (Danisa Febrianasari)-lsz