Sleman, Suara ‘Aisyiyah – Pelaksanaan Musyawarah Kerja Daerah (Musykerda) Pimpinan Daerah Nasyiatul ‘Aisyiyah (PDNA) Sleman bertempat di SMK Muhammadiyah 1 Sleman. Kegiatan ini dihadiri oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Sleman, Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Sleman, dan Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 1 Sleman.
Musykerda kali ini dihadiri 16 cabang se-Kabupaten Sleman. Dari 16 cabang tersebut, terdapat 2 cabang yang belum ada pengurus tetapnya, yaitu Cabang Cangkringan dan Ngemplak. Agenda Musykerda ini merupakan pemilihan bakal calon formatur yang dipandu Siti Nur Rohmah.
Menurut Imastuti selaku Ketum PDNA Sleman, Musykerda NA kali ini berbeda dengan Musykerwil PDM dan PDA Sleman. Musykerda NA dilaksanakan untuk menjaring calon formatur dari berbagai cabang NA di Sleman. Sedangkan Musyda PDNA Sleman akan dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 1 Seyegan pada 18 Juni 2023. Musyda PDNA Sleman nanti akan mengangkat tema “Nasyiah Berdaya untuk Sleman Berkemajuan”.
Baca Juga: Nasyiatul Aisyiyah yang Bersimbol Padi
Ketua PWNA DIY Syahdara Anisa Makruf menyampaikan dalam sambutannya bahwa di Muhammadiyah, perkaderan harus terus berlangsung. Di NA para kader senantiasa diberikan tempat untuk mendidik dan menempa diri agar bisa memberikan kebermanfaatan bagi keluarga dan masyarakat.
Nasyiatul ‘Aisyiyah, kata dia melanjutkan, sudah hampir memasuki usia 1 abad. Selama waktu itu sudah banyak kiprah untuk turut serta membangun peradaban bangsa. NA mempunyai ciri khas selalu bergembira, sehinggga merupakan tempat healing bagi perempuan muda sekaligus mengasuh putra putrinya.
Syahdara menjelaskan bahwa kader NA rata-rata dalam masa produktif, yaitu umur 17-40 tahun. Pada umur tersebut perempuan muda sedang dalam masa pertumbuhan mencari jati diri, sehingga harus dimanfaatkan agar kader NA semakin berkiprah dan bermaslahah untuk masyarakat.
Ia menambahkan bahwa Musykerda Sleman ini merupakan usaha untuk memberikan gagasan yang luar biasa dari kader-kadernya, terutama daerah Sleman yang mempunyai cabang terbanyak di DIY, sehingga punya potensi yang besar terhadap dakwah rahmatan lil ‘alamin.
Saat ini, kata Syahdara, PWNA DIY sedang melakukan Grand Design Organisasi (GDO) yang bertujuan untuk mengarahkan organisasi agar lebih terarah dengan gagasan yang dirancang oleh ketua sebagai turunan dari materi hasil Muktamar Muhammadiyah, ‘Aisyiyah, Muktamar NA, dan Musywil PWM.
“Selamat berjuang untuk Ayunda semua. Kita harus pandai memanajemen waktu karena kita memiliki peran ganda. Mudah-mudahan kita memiliki pasangan yang selalu support dalam setiap kegiatan NA, sehingga kita dapat mengaktualisasi kegiatan kita di NA,” tambahnya.
Sambutan dari PDM Sleman sekaligus membuka Musykerda disampaikan oleh Arif. Menurutnya, gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar menjadi landasan utama dakwah Muhammadiyah. NA sebagai organisasi perempuan muda berkemajuan utamanya berfokus pada permasalahan keluarga sebagai refleksi dari program ketahanan keluarga.
Ia berharap, NA dapat berperan penting dalam mempersiapkan diri dalam lingkungan keluarga. Jangan sampai NA meninggalkan generasi yang lemah. Arif menjelaskan bahwa terdapat 5000 anak usia SMK/SMA di Sleman, artinya generasi tersebut diharapkan dapat menghasilkan kader-kader yang lebih baik lagi.
Arif mengusulkan perlunya NA menjalin kerja sama dengan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Sleman untuk menjaring kader, terutama yang basic-nya lingkungan Muhammadiyah. Semua ortom dapat berkolaborasi untuk menjaring dan membangun kader-kader muda agar dapat menjadi penerus perjuangan Muhammadiyah. (Imastuti/sb)