Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Program Studi Manajemen Universitas ‘Aisyiyah (Unisa) Yogyakarta mengadakan Bincang Santai mengenai Pejuang Muda bertajuk “Menyapa Ibu Pertiwi dari Tempatku Berdiri”. Kegiatan ini diikuti 100 peserta dari calon Pejuang Muda Manajemen Unisa Yogyakarta secara online, Jumat (31/12).
Pejuang Muda merupakan salah satu wadah sosial bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan agar memberi dampak sosial secara konkret. “Program Pejuang Muda merupakan kerja sama antara Kementrian Sosial dan Kementrian Ristekdikti, bertujuan untuk menuntaskan kemiskinan dan menyelesaikan masalah-masalah sosial melalui konsep pemberdayaan sosial berfokus di daerah-daerah,” tutur Fitri Teti Anggita Safitri selaku Ketua Program Studi Manajemen Unisa Yogyakarta.
Baca Juga: Strategi Dakwah Transformatif ‘Aisyiyah pada Masyarakat Marjinal
Kegiatan Pejuang Muda ini perlu adanya jiwa sosial yang tinggi. Di sesi sharing of session, Steny Maheswara menuturkan, “jika butuh orang berprestasi, saya mundur. Kalau butuh orang yang jiwa sosial tinggi, saya maju pertama kali”. Ini menujukan bahwa kegiatan ini tidak hanya untuk kalangan mahasiswa berprestasi, namun juga membuka kesempatan lebar untuk mahasiswa lain.
2 (dua) mahasiswa Program Studi Manajemen Unisa Yogyakarta dengan tim Pejuang Muda berhasil memperoleh penghargaan yang diberikan langsung oleh Kepala Dinas Sosial. Atas apresiasi telah menyelesaikan pendataan DTKS sejumlah 1.150 data dengan pertimbangan jarak, waktu, dan tingkat kesulitan medan lapangan yang ada di Desa Sungkung Kecamatan Siding, Kalimantan Utara. (rzk)