Berita

Pembangunan Masjid Muhammadiyah di Aceh Dihentikan, Sekum PP Muhammadiyah Ikut Bersuara

Bireuen, Suara ‘AisyiyahAparat gabungan dari Satpol PP. Sangso satu desa yang berada di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen, Aceh, melakukan penghentian proses pembangunan masjid Muhammadiyah. Penghentian pembangunan masjid milik Muhammadiyah itu sudah beberapa kali terjadi.

Sebelumnya, tindakan tersebut dilakukan sekelompok orang yang tidak senang dengan pembangunan masjid. Sementara kali ini, tindakan dilakukan oleh oknum Satpol PP dengan menggunakan seragam resmi. Tak jelas apa yang menjadi alasan pembongkaran itu dilakukan.

Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Samalanga kembali ingin melanjutkan pembangunan Masjid Taqwa Muhammadiyah di Sangso itu setelah sekian lama terhenti. Sayangnya, pembangunan masjid itu selalu mendapat penolakan dengan berbagai dalih. Salah satunya adalah menyebut Muhammadiyah sebagai wahabi dan itu sesat.

Ketua PCM Salanga, Yahya pada Kamis (12/5) menjelaskan, pembangunan masjid milik Muhammadiyah sudah berjalan semenjak beberapa hari yang lalu, yaitu pembangunan tiang beton. Pada Selasa (10/5) pekerjaan berjalan dengan normal tidak ada hambatan. Pada Rabu (11/5) datanglah Kapolsek Peudada dan Kapolsek Mamplam memberikan arahan agar pembangunan tidak dilanjutkan. Kemudian pada Kamis (12/5) datang tim Satpol PP Bireuen bersama tim gabungan yang terdiri dari Polri, pihak Kecamatan serta unsur lainnya, menggunakan kendaraan mobil Reo.

Dalam kesempatan tersebut, pihak Kecamatan Samalanga mengimbau pekerja untuk berhenti melakukan aktivitas pembangunan. Permintaan penghentian pekerjaan itu ditandai dengan surat dari pihak Kecamatan. Sebab berkembang isu bila pembangunan masjid itu dilanjutkan berpotensi menimbulkan keributan.

Saat peristiwa kedatangan Satpol PP Bireuen yang melakukan pembongkaran mal-tiang beton masjid terjadi pertengkaran antara unsur PCM Samalanga dengan oknum Satpol PP. PCM Samalanga menanyakan alasan oknum Satpol PP melarang dan menghentikan pembangunan masjid itu.

Kata Yahya, bila ada yang menyebutkan adanya oknum yang tidak setuju dengan pembangunan masjid itu, minta ditunjukkan siapa orang tidak setuju. Kalau ada yang menyebut akan ada isu kerusuhan akibat pembangunan itu, siapa oknum yang akan melakukan kerusuhan. Hal ini tidak pernah dijelaskan, sehingga pihak Muhammadiyah menjadi heran dan menyesalkan oknum Satpol PP sampai membongkar dan mengangkut material besi yang sudah dirakit untuk tiang masjid sampai diangkat dari lokasi.

Yahya menyampaikan juga kepada pihak Kecamatan agar dapat dipertemukan dengan pihak-pihak yang menolak pembangunan masjid Muhammadiyah di Sangso itu untuk mendapatkan kejelasan dan dialog terbuka. Sayang, pemerintah dalam hal ini tidak melakukannya. “Itu yang disesalkan Muhammadiyah,” tuturnya menyesalkan.

Baca Juga: Muhammadiyah Menyemai Damai

Sementara itu, Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Desa Sangso, Lukman menyesalkan tindakan pihak Satpol PP yang datang ke lokasi pembangunan masjid Muhammadiyah kemudian langsung memberhentikan pembangunan, serta menyita besi yang sudah dirakit sepanjang tiga meter, papan mal cor tiang juga diangkut dengan mengunakan truk Reo.

Jelas Lukman, awalnya mereka tidak menunjukkan surat apapun kepada pihaknya, cuma mengatakan tindakan tersebut instruksi dari Bupati. Sayangnya, tidak ada penjelasan lebih benarkah Bupati Bireuen yang menginstruksikan tindakan tersebut.

Menyikapi upaya penghentian pembangunan masjid Muhammadiyah tersebut, Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti melalui akun Twitter-nya turut bersuara. Dengan menautkan link video pembongkaran oleh Satpol PP, Mu’ti berharap ada respons oleh aparat keamanan terkait. “Semoga ada respon dari aparatur keamanan dan pembela kebebasan beragama,” cuitnya (12/5). (Agusnaidi Budaya/sb)

Related posts
Berita

Irman Gusman Berkomitmen Jadikan Masjid Taqwa Muhammadiyah Ikon Religius Sumatera Barat

  Padang, Suara ‘Aisyiyah – Anggota DPD RI, Irman Gusman, mengadakan kegiatan reses di Masjid Taqwa Muhammadiyah, Sumatera Barat, pada Senin (16/12)….
Lensa Organisasi

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah

Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah (PHIWM) merupakan seperangkat nilai dan norma islami yang bersumber pada al-Quran dan as-Sunah yang dijadikan pola tingkah…
Hikmah

Ijtihad Kalender Islam Global Muhammadiyah

Oleh: Arwin Juli Rakhmadi Butar-Butar* Muhammadiyah adalah organisasi yang memiliki karakter progresif dan berkemajuan. Di antara karakter itu tampak dari apresiasinya terhadap…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *