Surakarta, Suara ‘Aisyiyah – Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Siti Noordjannah Djohantini menyampaikan bahwa kehadiran perempuan berkemajuan amat penting di tengah berbagai persoalan yang terjadi, terutama yang dihadapi oleh kelompok perempuan. Pernyataan itu ia sampaikan dalam pembukaan Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah Ke-48 di Stadion Manahan Solo, Sabtu (19/11).
Menurut Noordjannah, ada beberapa karakter perempuan berkemajuan, yakni membawa nilai-nilai ajaran Islam yang damai, harmoni, menjunjung tinggi keadaban mulia, dan berwawasan wasathiyah-berkemajuan.
Noordjannah menyebut bahwa ‘Aisyiyah digerakkan oleh para perempuan berkemajuan yang memiliki pemikiran dan pengetahuan yang maju, ikhlas, istikamah, komitmen tinggi, dan pengkhidmatan. “Semua dilakukan dalam perjuangan dakwah yang luas melintas bagi pemajuan masyarakat dan bangsa,” tutur dia.
Sebagai organisasi perempuan Islam berkemajuan, ‘Aisyiyah memiliki beberapa isu strategis yang selayaknya mendapatkan perhatian. Dua di antaranya ialah perdamaian dan persatuan bangsa.
Penguatan perdamaian dan persatuan bangsa, kata Noordjannah, harus menjadi perhatian karena maraknya berbagai bentuk konflik dan kekerasan. “Baik konflik struktural, konflik sosial, dan ketidakadilan, serta yang lainnya semakin memprihatinkan dapat mengancam persatuan bangsa, yang di antara korbannya yang sering terjadi ialah perempuan dan anak,” ujarnya.
Lebih lanjut, Noordjannah menerangkan bahwa perempuan dikatakan berkemajuan jika alam pikiran dan kondisi kehidupan perempuan maju dalam segala aspek kehidupan tanpa mengalami hambatan dan diskriminasi, baik secara struktural maupun kultural.
“Perempuan berkemajuan dalam pandangan Islam adalah kehidupan perempuan yang memiliki derajat dan perlakuan yang sama mulia dengan laki-laki tanpa diskriminasi, yang ukuran kemuliaannya terletak pada ketakwaan, iman, ilmu, dan amal saleh,” tegas Noordjannah. (tim media/sb)