Sleman, Suara ‘Aisyiyah- Pembukaan Tanwir II ‘Aisyiyah periode 2015-2020 bertajuk “Dinamisasi Gerakan menebar Islam Berkemajuan” digelar pada Sabtu (16/11/2019), bertempat di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (UNISA). Diikuti oleh 300 peserta dari 34 provinsi di Indonesia, Tanwir ini akan berlangsung selama dua hari 16-18 November 2019.

(Dok. Suara ‘Aisyiyah)
Disampaikan ucapan terimakasih oleh Warsiti, Rektor Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta kepada Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah atas kepercayaannya kepada UNISA, sebagai tempat penyelenggaraan Tanwir II Aisyiyah. “Hal ini sebagai bentuk rasa syukur kami, sebagai bagian dari persyarikatan. Semoga Tanwir ini memberikan keberkahan bagi kita semua dan selamat mengikuti Tanwir,” ungkapnya dalam sambutan.
“Dinamisasi Gerakan menebar Islam Berkemajuan, kami maksudkan ingin mengokohkan diri sebagai gerakan Islam Berkemajuan harapannya dapat terus memberi kebermanfaatan bagi kepentingan keumatan, kebangsaan, dan kemanusiaan universal. Sejak kiprahnya serta berkontribusi lebih dari 100 tahun untuk negeri,” tutur Ketua Umum PP ‘Aisyiyah Noordjannah Djohantini.
Ia juga mengucapkan syukur, atas usia 100 Tahun TK ‘Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA). “Jika dilihat dari sisi sejarahnya bahwa Muhammadiyah sejak awal sudah konsen untuk memberikan perhatian kepada pendidikan anak usia dini untuk generasi yang akan datang, bahkan saat negara ini belum beridiri. Perjuangan tersebut terus dilanjutkan sampai sekarang. Hingga kini TK ABA telah tersebar dipelosok negeri lebih dari 20.000,” ungkapnya.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir juga mempertegas posisi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam berkemajuan. Haedar mengungkapkan, bahwa Muhammadiyah sejak berdirinya telah melahirkan gerakan pembaharuan untuk mengembalikan umat Islam dari kejumudan dan ketertinggalan baik dalam paham agama maupun seluruh aspek kehidupan. “Di saat al-Quran hanya dipahami dan dihapal, tetapi al-Quran tidak memberikan perubahan untuk kemajuan umat, maka Kyai dahlan dan nyai Walidah hadir dengan gerakan Islam berkemajuan. Perubahan zaman yang memerlukan pembaharuan maka Muhammadiyah mengembangkan pemahaman Quran dan Sunnah dengan ijtihad dan akal pikiran yang sesuai dengan jiwa ajaran Islam.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi pembicara kunci dalam Pembukaan Tanwir II ‘Aisyiyah, di Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta (16/11). Muhadjir mengapresiasi penyelenggaraan Tanwir II ‘Aisyiyah ini dengan mengambil tema yang tepat, yaitu Dinamisasi Gerakan Menebar Islam Berkemajuan. Menurut Muhadjir, Gerakan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah yang berlandaskan Islam Berkemajuan telah dan akan terus berperan dalam mewujudkan Indonesia Berkemajuan sebagaimana menjadi cita-cita bersama bangsa ini.
Dalam forum pembukaan Tanwir, Muhadjir secara terang menyebutkan pentingnya bersinergi dengan ‘Aisyiyah yang banyak bekerja pada isu-isu pembangunan manusia dan kebudayaan tersebut. Ia berharap, dakwah Islam Berkemajuan ‘Aisyiyah dapat meningkatkan pembangunan manusia Indonesia menuju manusia unggul dan maju untuk terwujudnya Indonesia Berkemajuan.
Kemudian hadir pula, Kapolda DIY, Organisasi Perangkat Daerah DIY, Rektor Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah, serta pimpinan amal usaha Muhammadiyah-‘Aisyiyah. Selanjutnya acara Pembukaan Tanwir ‘Aisyiyah II ini dibuka oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, ditandai dengan pemukulan gong. (Gustin Juna)
Sumber Foto : https://jogja.polri.go.id/website/?s=tanwir+aisyiyah