Banyumas, Suara ‘Aisyiyah – Sebanyak 440 personil Pimpinan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Banyumas Raya dan Brebes Selatan berada di Aula Masjid Zam-Zam Muhammadiyah MBS Zam-Zam, Cilongok, Banyumas untuk mengikuti Pengajian Ramadan 1445 H yang diselenggarakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Tengah pada Sabtu (23/3).
Pada pembukaan pengajian dilaksanakan secara serentak melalui teleconference bersama lima Korwil Muhammadiyah lainnya, yaitu Pekalongan Raya di UMPP, Kedu Raya di UMPWR, Pati Raya di UMKU, Solo Raya di UMM dan Semarang Raya di UNIMUS. Rangkaian acara online ini meliputi pembukaan hingga sambutan Ketua PWM Tafsir, dan Pidato Iftitah oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir.
Setelah itu peserta di masing-masing Korwil mengikuti acara secara daring. Kegiatan di MBS Zam-Zam rangkaiannya meliputi laporan panitia oleh Direktur MBS Zam-Zam Arif Fauzi, sambutan Korwil oleh Wakil Ketua PWM Jateng Ibnu Naser Arrohimi, dilanjutkan dengan sosialisasi kegiatan bertema “Pemberdayaan Masjid dan Ranting: Menggembirakan dan Memberdayakan Dakwah Akar Rumput Muhammadiyah.”
Wakil Ketua PWM Jateng, Ibnu Naser dalam pidatonya menyampaikan arahan PWM Jateng, mengenai tema pengajian Ramadan ini yakni upaya-upaya dalam melakukan penguatan dakwah kultural, yakni dakwah yang mengakar pada akar rumput.
“Ada tiga filosofi yang menjadi pedoman bagi kita semua. Pertama adalah konsep jamaah. Kita masih terus berfikir bagaimana menambah, bagaimana menjadikan dakwah Muhammdiyah ada di tengah-tengah masyarakat kita. Substansinya ini harus didukung oleh seluruh unit pembantu pimpinan dan seluruh amal usaha Muhammadiyah,” urainya.
Baca Juga: Dakwah Kultural Kiai Dahlan
Dijelaskan, hal itu harus dilakukan sebagaimana adanya keinginan untuk menambah keberadaan jumlah anggota Muhammadiyah. Oleh karenanya tidak boleh mengabaikan jamaah.
“Dipastikan setiap pengurus pimpinan daerah, cabang dan ranting harus aktif minimal berada di masjid-masjid Muhammadiyah. Menjadi simbol keberadaan Muhammadiyah,” pesannya tegas. Prinsip Kedua, lanjut Ibnu, adalah prinsip Jam’iyah, sedangkan prinsip ketiga adalah membangun jaringan, yakni secara jaringan diupayakan antar pengelola AUM harus bisa bersinergi, bisa berkolaborasi dan bisa berelaborasi.
Peserta yang berasal dari 39 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), 6 Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA), 206 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) dan 189 Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) se-Korwil Banyumas Raya ini mengikuti dengan seksama rangkaian materi dan penyaji yang terdiri dari: Sosialisasi Hasil Munas Tarjih Ke-32 Tahun 2024 Di Pekalongan yang meliputi Pengembangan Manhaj Tarjih Muhammadiyah, Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) dan Fikih Wakaf Kontemporer disampaikan oleh Agus Miswanto.
Materi kedua Pemberdayaan Masjid Ranting dan Cabang sebagai Basis Pembinaan Umat oleh Sekretaris PP Muhammadiyah, Isngadi Marwah Atmaja, sedangkan materi ketiga mengenai Zakat dalam Pendekatan Kontemporer oleh Lukmanul Hakim. Selain itu materi Manajemen Pengelolaan ZIS dalam Muhammadiyah oleh Ikhwanussofa.
Acara berlangsung hingga jelang berbuka puasa. Selain peserta mendapatkan materi dan bekal untuk berbuka puasa juga kenang-kenangan dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). (hamidin/sa)