Kudus, Suara ‘Aisyiyah – Rumah Sakit ‘Aisyiyah Kudus menyelenggarakan pengajian dan pemberian santunan yang dilanjutkan dengan buka puasa bersama di Masjid Hizbullah, Jalan Kudus – Jepara Kabupaten Kudus, Kamis (21/4). Direktur RS ‘Aisyiyah, Hilal Ariadi dalam sambutannya meminta doa restu dan dukungan untuk pembangunan Rumah Sakit Sarkies.
Pengajian dengan narasumber Dahlan Rais ini dihadiri oleh tetangga sekitar Masjid Hizbullah, anak asuh dari Panti Asuhan Muhammadiyah Samsah dan Panti Asuhan ‘Aisyiyah, serta dari Wisma Lansia ‘Aisyiyah Kabupaten Kudus. Rais yang juga ketua Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Surakarta ini menjelaskan bahwa menurut al-Ghazali ada tiga tingkatan dalam berpuasa. Ketiga tingkatan tersebut bagai tingkatan anak tangga, yang akhirnya akan menarik orang yang berpuasa agar dapat mencapai tingkatan khushushil khushush.
Baca Juga: Tuntunan Ibadah Ramadhan: Hal-hal yang Harus Dijauhi Selama Berpuasa
Pertama, tingkatan puasa orang awam. Merupakan level yang biasa dicapai orang kebanyakan, sebatas menahan haus lapar serta hal-hal yang secara syar’i membatalkan puasa.
Kedua, tingkatan puasanya orang khusus. Puasanya orang-orang spesial. Orang yang berpuasa lebih dari sekadar menahan lapar, haus, dan yang membatalkan puasa, tetapi juga menahan diri dalam menahan pendengaran, penglihatan, lisan, tangan, kaki, serta anggota tubuh lain dari dosa dan maksiat, menahan diri dari menggunjing dan memfitnah.
Ketiga, tingkatan puasanya orang super khusus. Dijelaskan Rais, shaumul khushushil khushush merupakan level tertinggi. Puasanya tidak hanya menahan diri dari maksiat, tetapi juga menahan hatinya dari keraguan terhadap hal yang bersifat ukhrawi. Menahan pikiran terhadap masalah duniawi, dan menjaga diri dan pikiran kepada selain-Nya. (Wakhidah Noor Agustina/sb)