Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Kini, Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia telah mempunyai 3 (tiga) Pimpinan Ranting Istimewa (PRIM). PRIM itu berdiri di tiga negara bagian, yaitu di New South Wales, Queensland, dan Australia Capital Territory di Canbera.
Tidak cukup dengan tiga PRIM, saat ini PCIM Australia juga sedang mengusahakan berdirinya 2 PRIM baru. “Kita sedang merintis berdirinya PRIM yang lain, di Perth dan di Adelaide. Mohon doanya semoga ke depan kita bisa sukses,” kata Hamim Jufri selaku Ketua PCIM Australia dalam Pengajian Umum PP Muhammadiyah dengan tema “Bermuhammadiyah di Mancanegara” yang diadakan pada Jumat (14/1).
Secara hukum, PCIM Australia berdiri tahun 2010, dan kini sudah diakui sebagai lembaga not for profit. Pengakuan tersebut mengandung konsekuensi bahwa mereka punya kewajiban untuk menjalankan democratic principle, seperti terbuka perihal keanggotaan, dan mempunyai badan hukum dan konstitusi yang jelas.
Salah satunya poin terpenting dalam konstitusi tersebut adalah bahwa PCIM Australia merupakan milik PP Muhammadiyah. Jadi, kata Hamim, apapun yang dilakukan oleh PCIM Australia selalu berada di bawah arahan dan pertimbangan PP Muhammadiyah.
Baca Juga: Pengajian Umum PP Muhammadiyah: Pencapaian Dua Dekade Muhammadiyah di Mesir
Hamim mengatakan, sebagian besar anggota PCIM Australia adalah warga Indonesia yang bekerja dan menetap di Australia. Menurutnya, latar keanggotaan itu menjadi kekuatan tersendiri bagi PCIM Australia, karena sumber daya manusianya bisa dipetakan secara baik.
Ia percaya bahwa warga Indonesia yang bekerja dan menetap di Australia punya skill dan kemampuan di level atau bidang pekerjaan apapun. “Kita tinggal memetakan kekuatan itu, kemudian kita mencari amal usaha-amal usaha yang beyond dari kebiasaan pemikiran kita,” terang Hamim.
“Kita harus memikir selangkah lebih maju bagaimana kita memiliki amal usaha yang amal usaha itu bisa memiliki kebaikan dalam konteks penduduk lokal tempat kita berada dan juga Indonesia,” imbuhnya. Perbedaan skill dan kemampuan itulah yang menurut Hamim menjadi salah satu sebab cikal bakal berdirinya Muhammadiyah Australia College (MAC). (sb)