Grobogan, Suara ‘Aisyiyah – Banjir di Desa Lemahputih Kecamatan Brati yang terjadi karena luapan air sungai Lusi akibat curah hujan tinggi, saat ini sudah berangsur surut. Tidak ada lagi rumah warga yang terendam air, hanya genangan yang tersisa di sekitar sawah warga.
Pasca bencana banjir tersebut, banyak dari warga yang mengeluhkan gatal-gatal dan diare. Keluhan tersebut mayoritas datang dari lansia dan juga balita. Mengatasi keluhan yang ada pasca bencana, LazisMu Grobogan, MDMC Grobogan, PKU Muhammadiyah Gubug, Godong, dan Cepu, serta Banser Tanggap Bencana Kecamatan Brati bersepakat untuk mengadakan pengobatan gratis di desa setempat pada Selasa (9/2).
Pengobatan gratis di desa tersebut tidak dipusatkan di balai desa setempat ataupun posko yang didirikan oleh LazisMu Grobogan ataupu Banser Kecamatan Brati, melainkan para petugas medis yang mendatangi satu persatu rumah warga sekitar, demi mencegah terjadinya kerumunan di masa pandemi Covid-19.
“Rata-rata warga mengeluhkan gatal-gatal pada bagian kaki, pusing, dan juga diare. Hal ini biasanya merupakan salah satu dampak dari adanya bencana banjir,” ucap Erni Puspita selaku Dokter dari PKU Muhammadiyah Gubug.
Saat melakukan proses pemeriksaan, tim medis menemukan warga yang memiliki riwayat penyakit jantung. Tim medis menyarankan agar warga tersebut dirujuk ke rumah sakit terdekat. Namun untuk keputusan akhir, tim medis menyerahkan kembali pada keluarga.
‘’Kami sudah sediakan ambulans untuk keperluan rujukan, jikalau ada warga yang membutuhkan. Namun, kami hanya bisa memberikan saran rujukan. Keputusan kami kembalikan ke warga apakah mau dirujuk atau tidak,” ujar Erni Puspita.
Kontributor: Supriyadik