Jepara, Suara Aisyiyah – Penguatan qaryah thayibah dan pendirian Rumah Sakit (RS) Siti Walidah premium tipe C, menjadi pembahasan dalam kegiatan Musyawarah Pimpinan Daerah (Musypimda) I Aisyiyah Jepara.
Kegiatan ini berlangsung pada hari Ahad, (27/7/2025) bertepatan dengan 2 Safar 1447 H
di TPQ Al Furqon Desa Sekuro, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Sri Poeryanti Ulminn Harum Mk sebagai moderator memandu jalannya Pleno 1. Sementara itu, pemateri adalah Tri Utami dari Lembaga Penelitian dan Pengembangan ‘Aisyiyah (LPPA) PDA Jepara. Ia menyampaikan materi tentang penulisan buku sejarah Aisyiyah Jepara.
Tri Utami menjelaskan, kerangka penulisan buku diawali dari sejarah singkat, latar belakang dan dokumentasi. Menurutnya, dokumentasi sangat penting dalam dakwah, terlebih untuk mengetahui perjuangan di masa-masa sebelum kita.
“Tujuan penulisan buku ini adalah untuk menggali sejarah lahir dan berkembangnya ‘Aisyiyah di Kabupaten Jepara. Selain itu juga untuk mendokumentasikan kontribusi nyata ‘Aisyiyah serta menjadi inspirasi bagi generasi penerus,” terangnya.
Program Unggulan Perlu Dukungan
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Jepara, Umi Kulsum dan Sekretaris PDA Jepara, Henny Fransiska menyampaikan program-program yang sudah terlaksana.
Meskipun PDA Jepara telah melaksanakan banyak program, menurut Umi, masih ada program unggulan yang perlu dukungan banyak pihak. Di antaranya penguatan Qaryah Thayibah, penulisan buku, Baitul Arqam, pendirian PosBakum, pendirian RS Siti Walidah Premium tipe C dan tempat penitipan anak (TPA).
Pada pleno ke-3 adalah materi dari Majelis Ekonomi dengan menghadirkan owner Rumah Makan Omah Sambel, Rinawati. Ia menyampaikan rencana distribusi 300 karton/dus biskuit cahaya.
Harapannya, seluruh kader Aisyiyah Jepara bisa saling bekerjasama dalam penjualan biskuit ini. Karena selain sehat, bergizi dan halal, penjualan biskuit ini juga untuk meningkatkan gaji guru, duafa dan bantuan bagi Palestina.
Pleno Ke-4 membahas Pendirian RS ‘Aisyiyah Siti Walidah oleh Sekretaris Badan Pembina Harian PDA Jepara, Khumaidah, SKM, M.Kes.
Dia mengatakan, rencana panggalangan dana pembangunan RS ‘Aisyiyah Siti Walidah yang ke-2 agar semua saling membantu dan mendukung. Harapannya, nantinya bisa tercapai tujuan untuk ummat.
“Kami juga telah melakukan penyebaran informasi. Mulai dari pembagian brosur, dan flyer kepada calon donatur. Ada unsur PDM, PCM, PRM Majelis Kesehatan Kabang,” ucapnya.
Prinsip Aisyiyah Jepara
Menurutnya, penggalangan wakaf bisa dilakukan dengan iuran warga minimal Rp.5000 per bulan, juga penjualan produk kerja sama. Misalnya produk sabun eklin, usaha- usaha lain yang sah dan tidak bertentangan dengan syariat.
“Prinsipnya adalah, tiada hari tanpa memberi. Tiada minggu tanpa membantu. Tiada bulan tanpa iuran. Tiada tahun tanpa membangun,” tandasnya.
Pleno ke-4 adalah laporan Dinamika PCA Se-Kabupaten Jepara. Saat itu, bagi Cabang yang mempunyai program unggulan tetapi belum masuk dalam laporan, agar bisa melaporkan ke PDA.
Sementara Pleno 5 adalah Pembacaan SK penyempurnaan anggota BPP PDA Jepara periode 2022-2027 oleh Sekretaris PDA Jepara Henny Fransiska, selanjutnya penyerahan SK oleh Ketua PDA Umi Kulsum.
Rangkaian acara ditutup dan penyerahan piala juara lomba pidato dan profil sekolah dalam rangka Milad Ke-108 ‘Aisyiyah.
Kegiatan ini semakin semarak dengan hadirnya Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Jepara, Agus Arifin. Ada juga Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Mlonggo beserta KOKAM (Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah), Pimpinan Harian (PH) dan Badan Pembantu Pimpinan (BPP) PDA serta PCA Se-Daerah Jepara. (Kusnitah)-Niiz

