Pati, Suara ‘Aisyiyah – KB ‘Aisyiyah Desa Tambaharjo Kecamatan Tambakromo Kabupaten Pati mengadakan pertemuan wali murid pada Rabu (20/9). Wali murid bersemangat mengikuti kegiatan hingga akhir. Tema yang diusung pada pertemuan kali ini yaitu “Membangun Kerja Sama Orang Tua dan Guru dalam Pemenuhan Hak Esensial Anak”.
Kepala Desa Tambaharjo, Supardi beserta jajarannya, dan Anis Jumatun selaku Ketua Ikatan Guru TK ABA (IGABA) Pati hadir pada acara tersebut. Narasumber pada acara ini yaitu Nurti wijayanti selaku Wakil ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) yang membidangi LSBO dan majelis PAUD Dasmen. Nurti menyampaikan terkait Gerakan ‘Aisyiyah Cinta Anak (GACA) yang merupakan ajakan kepada semua elemen masyarakan untuk memperdulikan dan melindungi anak. Hal ini juga sebagai penguat program sekolah ramah anak yang telah diprogramkan pada amal usaha PAUD ‘Aisyiyah di Pati.
Kegiatan diawali oleh Lembaga Zakat, Infaq, dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) Pati yang menyalurkan bantuan untuk yatim, piatu, dan duafa. Santosa selaku Ketua Lazismu menyampaikan bahwa bantuan sembako ini diakan secara rutin dan dibagikan pada daerah yang membutuhkan. Selain itu juga terdapat bantuan air bersih dan ambulan gratis bagi masyarakat yang membutuhkan. Santosa dan Parsono selaku pengurus YAPi Desa Tambaharjo menyampaikan terima kasih atas perhatian yang diberikan untuk masyarakat kurang mampu di desa Tambaharjo.
Baca Juga: Car Free Day, PAUD Aisyiyah 2 Pati Adakan Pembelajaran di Luar Kelas
Materi parenting, yaitu tentang pemenuhan hak esensial anak, implementasi melakukan kepentingan terbaik bagi anak di sekolah maupun di rumah, tumbuh kembang anak, penimbangan berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala, juga pemberian makanan tambahan yang bergizi.
Kegiatan Posyandu diselenggarakan di KB ‘Aisyiyah 02 Tambakromo. Pada kegiatan ini disampaikan terkait bagaimana memberi penghargaan pada anak dengan mengucapkan terima kasih, tolong, maaf, dan permisi. Selain itu juga memberi kesempatan anak berpartisipasi sebagai pengembangan kecakapan hidup di rumah maupun di sekolah. Perlakuan yang non diskriminasi juga harus dipamahami dan dimengerti bahwa setiap anak cerdas, dan memilikik karakteristik yang berbeda.
Kiswanti selaku Kepala KB ‘Aisyiyah berharap orang tua dan guru dapat bekerja sama mengembangkan stimulasi sesuai potensi yang dimiliki anak supaya hak esensial anak terpenuhi untuk mencapai fase fondasi yang optimal. (Nurti/sa)