Oleh : Dra. Yuyun Winarti, MPd (Dinas Kesehatan Kupang Nusa Tenggara)
Saat musim hujan, insiden penyakit yang ditularkan melalui nyamuk meningkat. Umumnya, virus atau parasit tersebut akan masuk ke dalam tubuh nyamuk, berkembang biak, untuk kemudian ditularkan kepada manusia. Beberapa penyakit lain yang ditularkan oleh nyamuk.
Pertama, Demam Berdarah (DB). Tingginya jumlah kematian akibat DB menempatkan Indonesia sebagai negara tertinggi dalam kasus penyakit DBD di Asia Tenggara.DB disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Gejala demam berdarah umumnya akan terlihat pada tiga hingga empat belas hari setelah masa inkubasi dan biasanya diawali dengan demam tinggi yang bisa mencapai suhu 41 derajat celcius.
Penyebab DB adalah virus dengue dan menyebar ke manusia melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk Aedes aegypti biasanya berkembang biak di daerah berpenduduk tinggi (seperti di kota-kota besar) yang memiliki iklim lembab dan hangat.DB bisa berkembang menjadi sebuah komplikasi yang lebih serius, yang disebut sebagai DB berat. DB berat bisa menyebabkan penderitanya mengalami penurunan tekanan darah atau syok, kerusakan organ, serta pendarahan.
Kedua, Virus Zika dapat menyebabkan infeksi pada manusia dengan ditularkan melalui nyamuk dari genus Aedes. Peneliti Eikjman Institute menemukan virus tersebut saat terjadi wabah demam dengue di Provinsi Jambi pada periode Desember 2014 sampai April 2015. Memang, hingga saat ini belum ada pasien yang divonis terinfeksi virus Zika di Indonesia meski virusnya sudah ditemukan. Virus Zika adalah anggota dari keluarga Flaviviridae dan ditularkan ke manusia oleh nyamuk. Orang yang terjangkit virus Zika akan merasakan gejala seperti sakit kepala, ruam di wajah, leher, lengan atas, mungkin juga menyebar ke telapak tangan dan kaki, demam dan nyeri punggung.
Virus Zika memang tidak menyebabkan kelainan berat seperti demam berdarah, meski Zika merupakan flavivirus yang berhubungan dengan demam kuning, demam berdarah, West Nile dan virus ensefalitis Jepang. Akan tetapi, virus ini dapat menimbulkan risiko terhadap janin pada wanita hamil. Virus dapat menyebabkan mikrosefali, suatu kondisi bayi memiliki kepala kecil dan perkembangan otak yang tidak sempurna. Saat ini belum ada vaksin atau obat untuk mencegah demam Zika. Kita dan terutama ibu hamil dapat melindungi diri dengan mencegah gigitan nyamuk dan menjaga kesehatan tubuh.
Ketiga, Malaria Malaria adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh nyamuk Anopheles betina. Penyakit malaria memiliki angka kematian yang cukup tinggi di Indonesia, khususnya pada bayi, anak balita dan juga ibu hamil.Gejala dari penyakit malaria ini adalah demam, menggigil, dan gejala seperti flu selama sekitar tujuh hari. Jika tidak segera diatasi, maka penyakit ini bisa
Keempat, Chikungunya. Chikungunya juga disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypty. Gejala dari penyakit Chikungunya ini sangat mirip dengan gejala DB yaitu demam mendadak, menggigil, mual, sakit kepala, dan bintik-bintik kemerahan pada kulit, serta nyeri sendi.
Kelima, Demam Kuning. Demam kuning atau yellow fever adalah penyakit berbahaya yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes atau Haemagogus. Orang yang terkena demam kuning akan menunjukan gejala-gejala seperti demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, mual, dan muntah.
Keenam, Kaki Gajah. Kaki gajah juga ditularkan lewat gigitan nyamuk jenis Culex, Anopheles, Mansonia, dan Aedes. Gejala dari penyakit berbahaya ini adalah demam, radang dan pembengkakan kelenjar getah bening, hingga pembesaran tungkai, lengan, buah dada, dan buah zakar yang terlihat agak kemerahan dan terasa panas.Penyakit ini bisa membuat penderita mengalami cacat seumur hidup seperti pembesaran kaki, lengan, alat kelamin baik perempuan maupun laki-laki.
Ketujuh, Radang Otak.Radang otak disebabkan oleh nyamuk jenis Culex. Penderita yang mengalami radang otak biasanya akan mengalami gejala awal seperti sakit kepala hebat yang tiba-tiba, demam tinggi, disorientasi, koma, tremor, dan kejang.
Kedelapan, Virus West Nile. Virus West Nile adalah virus yang banyak ditemukan di Eropa, Timur Tengah, Amerika, Kanada, Afrika, India, sebagian Asia, dan Australia. Orang yang terkena virus ini akan mengalami peradangan otak dan selaput otak.
Meski hingga saat ini belum ada vaksin yang bisa menangkal penyakit yang disebabkan nyamuk, namun beberapa langkah pencegahan penyakit yang dapat dilakukan, diantaranya: Mensterilkan rumah atau lingkungan sekitar rumah, misalnya dengan penyemprotan pembasmi nyamuk, membersihkan bak mandi dan menaburkan serbuk abate agar jentik-jentik nyamuk mati, menutup, membalik, atau jika perlu menyingkirkan media-media kecil penampung air lainnya yang ada di rumah, memasang kawat anti nyamuk di seluruh ventilasi rumah, memasang kelambu di ranjang tidur, memakai anti nyamuk, terutama yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET) yang terbukti efektif (jangan gunakan produk ini pada bayi yang masih berusia di bawah dua tahun), mengenakan pakaian yang cukup bisa melindungi dari gigitan nyamuk.
Tulisan ini pernah dimuat di Majalah Suara ‘Aisyiyah Edisi 3 Maret 2016, Rubrik Kesehatan