Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Senin (27/9), akun Instagram @halodoc mengadakan siaran langsung dengan mengusung tema “100 Tahun Peran Insulin untuk Diabetes” dengan menghadirkan Roy Panusunan Sibarani (Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RS Sahid Sahirman Memorial) sebagai narasumber.
Dalam kesempatan tersebut, Roy menjelaskan bahwa secara umum, diabetes terbagi menjadi empat, yaitu: pertama, tipe satu yang pankreasnya sudah tidak bisa bekerja sama sekali dan biasa terjadi pada anak-anak dibawah 12 tahun. Kedua, tipe dua, biasa terjadi pada orang yang sudah besar sehingga membuatnya malas untuk bergerak, kerjaannya makan dan malas berolahraga. Ketiga, tipe empat, biasa terjadi pada perempuan hamil yang kadar gula darahnya naik. Keempat, tipe tiga, yang tidak bisa digolongkan pada tipe satu, dua, dan empat. Pada umumnya, penyakit diabetes disebabkan oleh kerusakan insulin, bisa karena insulinnya tidak bekerja dengan baik atau insulinnya tidak diproduksi dengan baik.
Baca Juga: Kehamilan dengan Diabetes Melitus (DM)
Menurut Roy, usia, genetik, dan pola hidup merupakan faktor-faktor yang menentukan seseorang menderita diabetes. “Jadi memang tidak menjadi ukuran kalau dia gemuk nggak bisa diabetes atau kalau dia kurus nggak bisa diabetes,” ujar Roy.
Roy menyampaikan, cara mengatur kadar gula darah agar tetap normal bagi penderita diabetes terbagi menjadi tiga takaran, yaitu: pertama, hemoglobin A1C (HbA1c), yang merupakan gambaran kadar rata-rata gula darah dalam tiga bulan. Untuk mencapai HbA1c, seseorang dapat melakukan olahraga, mengatur pola makan, memakai obat atau insulin jika dibutuhkan, dan menghindari stres. Kedua, gula darah puasa sebelum makan. Ketiga, gula darah dua jam sesudah makan. Menurutnya, HbA1c di bawah 7% sangat penting untuk dicapai dalam waktu tiga bulan.
Roy menambahkan, sebelum insulin ditemukan, seorang yang menderita diabetes hidupnya sangat menyedihkan. Karena pada masa itu insulin belum ditemukan, sehingga dia tidak tahu obat apa yang dapat membantunya. Namun seiring berkembangnya zaman dengan teknologi yang sudah semakin canggih, dengan membuat insulin yang hampir sama dengan yang alami. (fathia)