Jawa Tengah, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka menyamakan persepsi dan menguatkan gerak langkah One Muhammadiyah One Response serta kaitannya dengan penggalangan dana respon bencana antara LLHPB, MKS, dan MDMC, LLHPB PWA Jateng menginisiasi pertemuan diskusi bersama MKS dan MDMC pada Senin (22/2).
Diskusi yang dilaksanakan secara daring ini dihadiri oleh Ketua MDMC PWM Jateng, Ketua MKS PWA Jateng, dan Pengurus LLHPB PWA Jateng. “Setelah pertemuan ini saya berharap kita semua memiliki kesamaan persepsi mengenai bagaimana LLHPB disertakan dalam respon MDMC, serta bagaimana posisi LLHPB Aisyiyah dalam upaya penggalangan dana,” ungkap Lilik Tri Prihantini selaku Ketua LLHPB PWA Jateng.
Dengan upaya penggalangan dana yang dilakukan oleh ‘Aisyiyah Peduli, Siti Fatimah selaku Ketua Majelis Kesejahteraan Sosial (MKS) PWA Jateng menjelaskan bahwa upaya penggalangan dana untuk dukungan kesejahteraan sosial dihimpun dari iuran per bulan maupun per tahun dari 35 PDA se Jawa Tengah.
Fatimah juga menekankan bahwa pentasyarufannya tidak hanya untuk bantuan kebencanaan saja, melainkan untuk bantuan bagi mereka yang mengalami stunting, santunan bagi guru-guru yang terdampak pandemi, dan segala hal yang berkaitan dengan Kesejahteraan Sosial. terangnya. Kaitannya dengan upaya One Muhammadiyah One Response, Fatimah menyampaikan bahwa MKS siap bergabung dengan LLHPB untuk mempersiapkan tenaga terlatih yang bisa memberikan layanan dukungan psikososial pada saat bencana.
Selain itu, Naibul Umam Eko Sakti selaku itu Ketua LPB dan MDMC PWM Jawa Tengah juga turut menjelaskan bahwa saat ini LPB dan MDMC bertugas untuk mengkoordinasikan dan mendistribusikan seluruh potensi kader Muhammadiyah dalam penanggulangan bencana, termasuk di dalamnya adalah LLHPB ‘Aisyiyah.
“Semuanya harus dilakukan secara professional, setiap distribusi personil disesuaikan dengan kualifikasi kemampuan dan kebutuhan di lapangan,” tegas Umam. Menurutnya, jika LLHPB ‘Aisyiyah dilibatkan di semua sektor penanggulangan bencana, maka harus sejalan dengan peningkatan kapasitas. Di masa saat ini sampai dengan tahun 2022, kita bisa mulai pikirkan bersama untuk kegiatan pelatihan terkait pengelolaan pusdatin (pusat data dan informasi), pemetaan, komunikasi, dan sebagainya yang mana itu bisa dilakukan oleh LLHPB ‘Aisyiyah, dengan instruktur dari MDMC. InsyaAllah itu akan bermanfaat dan ujungnya bermanfaat pada saat tanggap darurat bencana,” ungkapnya.
Umam juga turut menjelaskan bahwa terdapat beragam kegiatan penanggulangan bencana yang dapat dilakukan baik pada saat pra-bencana, berlangsungnya bencana, ataupun pasca bencana. Umam menjelaskan bahwa pada saat pra bencana, kita bisa melakukan webinar, pelatihan, maupun workshop sebagai bentuk peningkatan kapasitas.
Pada saat tanggap darurat bencana, perlu dipetakan sektor-sektor mana saja di dalam tanggap darurat yang sekiranya masih bisa dilakukan oleh teman-teman LLHPB ‘Aisyiyah, apakah pengelolaan Dapur Umum, Logistik, Psikososial, dan lain sebagainya. Sedangkan pada saat pasca bencana, Aisyiyah juga dapat terlibat dikegiatan-kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Harapannya semoga LLHPB ‘Aisyiyah Jateng bisa mengumpulkan lesson learn dari aktivitas penanggulangan bencana yang telah dilakukan, sehingga bisa menjadi sharing bagi LLHPB daerah maupun wilayah yang lain. Sedangkan terkait pendanaan respon bencana, Umam menyarankan agar LLHPB ‘Aisyiyah bisa membahas lebih detail kepada Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah atau LAZISMU,” ungkap Umam.
Kontributor: Dzikrina Farah Adiba (Wakil Sekretaris LLHPB PWA Jawa Tengah 2020 – 2022)