Bireuen, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (3/9), bertempat di Aula Hotel Fajar Kabupaten Bireuen dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) perjanjian kerja sama antara Universitas Muhammadiyah Aceh (Unmuha) dengan Universitas Muhammadiyah Mahakarya (Ummah) Aceh.
Dari pihak Unmuha, penandatanganan MoU itu dihadiri dan disaksikan oleh Wakil Rektor II Almanar dan Wakil Rektor III Zardan Araby, Kepala Biro Umum Nuzulman serta Humas. Sedangkan dari Ummah Aceh hadir Badan Pelaksana harian (BPH) Athaillah A. Latif, Sekretaris PDM Bireuen, dan Humas.
Penandatanganan MoU antara Rektor Unmuha Aslam Nur dengan Rektor Ummah Muharrir Asy’ari itu disaksikan langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Anggota Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah Sutrisno, Ketua LLDikti Wilayah XIII Aceh, Sekda Kabupaten Bireuen, Ketua DPRK, serta Forkopimda Bireuen dan tamu undangan lainnya.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XIII Aceh, Rizal Munadi menyampaikan, “ternyata SDM yang ada di Perguruan Tinggi Swasta (PTS) tersangkut di asisten ahli dalam catatan ada seribuan lebih, kami mendorong agar SDM yang ada akan kita tingkatkan lebih lanjut”.
Baca Juga: Mahasiswa Protestan Ini Mengaku Senang Kuliah di Unisa Bandung
Memang, kata dia, yang terberat bagi dosen adalah pelaksanaan peningkatan status Tri Dharmanya. Banyak dosen yang hanya kuat di mengajar, tapi sangat lemah di bidang pengabdian masyarakat. Kaitannya dengan kampus Muhammadiyah, Rizal berharap bahwa mereka bisa berkolaborasi sehingga menjadi kampus yang unggul secara bersama-sama.
“Mudah-mudahan Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh dapat berkiprah di wilayah ini, khususnya di bidang prodi kesehatan. Dan kali ini kita melihat di bidang kesehatan angka stunting begitu tinggi di Aceh. Diharapkan dengan lahirnya Ummah Aceh angka tersebut dapat ditekan,” kata dia. (Agusnaidi B/Sb)