Tasikmalaya, Suara ‘Aisyiyah – Bertempat di Komplek Kantor Kementerian Agama Kabupaten Tasikmalaya, Hari Amal Bakti ke-78 Kankemenag Tasikmalaya digelar, Selasa (2/1). Sekitar 500 peserta upacara Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon turut hadir sebagai tamu undangan.
Kehadiran salah satu Pondok Pesantren Muhammadiyah di Tasikmalaya itu merupakan suatu momen berharga. Ia bagaikan oase Pesantren Muhammadiyah di tengah mayoritas pesantren lain yang berlatar tradisional/salafiyyah.
Dalam peringatan ini Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya dinobatkan sebagai pesantren peraih kategori Pesantren Prestatif Inspiratif. Hal ini dilatarbelakangi oleh beberapa capaian prestasi akademik dan non-akademik pesantren yang dalam kurun waktu satu tahun ini.
Salah satunya adalah lembaga yang mampu melahirkan santri berprestasi yang berhasil meraih peringkat ke-1 Lomba Video Edukasi Mental Health Tingkat Nasional Tahun 2023. Raihan ini diperoleh oleh santriwati Hanifah Aqilah, yang tercatat sebagai santri kelas enam (XII MA) sebagai Director produksi video tersebut.
Baca Juga: Djuanda, Tokoh Muhammadiyah yang Nyaris Terlupakan
Penghargaan pesantren prestatif inspiratif diberikan kepada Mudir Pesantren, Uum Syarif Usman. Sedangkan Muhammad Mabrudy, Kepala MAS Muhammadiyah Al-Furqon menerima penghargaan atas prestasi video edukasi.
Selain Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon sejumlah kategori pesantren lain turut pula diberikan penghargaan lain. Pesantren-pesantren tersebut adalah PP Nurul Iman Cigalontang, peraih kategori Pesantren Penggerak Moderasi Beragama. Kedua, Pesantren Al-Idrisiyyah Cisayong, peraih kategori Penggerak Kemandirian Ekonomi Pesantren. Ketiga, Pesantren Miftahul Huda Manonjaya untuk kategori Pesantren Salaf Inspiratif, dan keempat diraih oleh Pesantren Manahijul Huda Rajapolah sebagai Pesantren Inovatif Inspiratif.
Dengan penghargaan di atas, diharpakan Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Tasikmalaya dapat terus menginspirasi dan menjadi agen penebar virus prestasi bagi para santri. Harapan besar pesantren yang terlatak di Singaparna ini kelak dapat menjadi pesantrennya para juara. (A_Kar/sa)