Berita

Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah Sudan Galakkan Halaqah Khusus Perempuan

Sudan, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah (PCIA) Sudan galakkan halaqah khusus perempuan. Hal ini sekaligus menanggapi semangat didirikannya ‘Aisyiyah oleh KH. Ahmad Dahlan yang kala itu berhadapan dengan pemikiran yang masih berkembang di masyarakat bahwa perempuan tidak perlu berdaya dan mengenyam pendidikan.

‘Aisyiyah yang terinspirasi dari figur ‘Aisyah istri Rasulullah yang dikenal sebagai sosok perempuan yang lugas, cerdas, berani, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi hadir sebagai gerakan pembaharuan yang memiliki spirit kebaikan sebagaimana sosok ‘Aisyah.

Hal itulah yang turut dijadikan obor gerakan Pimpinan Cabang Istimewa ‘Aisyiyah Sudan untuk turut menjadi bagian dalam pemberdayaan perempuan. Kendati Sudan terkenal dengan kentalnya keimuan agama dan banyaknya para ilmuan yang ahli dalam berbagai bidang, namun halaqoh ilmu untuk perempuan di Negeri Dua Nil ini masih dibilang cukup terbatas. Tak jarang para mahasiswi hanya belajar di bangku perkuliahan saja tanpa banyak mengikuti halaqoh keilmuan diluar kuliah.

Untuk menanggapi hal itu, ‘Aisyiyah Sudan hadir menjadi fasilitator bagi para perempuan yang ingin menimba ilmu-ilmu agama dengan lebih intensif dengan mencetuskan keilmuan khusus perempuan yang bekerja sama langsung dengan Persatuan Pelajar Yaman. Adapun dauroh yang diadakan ‘Aisyiyah Sudan dibimbing langsung oleh pemuka agama dari Yaman.

Alhamdulillah dengan diadakannya halaqoh khusus perempuan ini banyak mahasiswi yang ikut dan merasa terbantu dengan forum-forum ilmu yang diadakan oleh ‘Aisyiyah Sudan sendiri. Tak hanya diikuti oleh kader persyarikatan, lebih luas lagi, kajian keilmuan yang diadakan ‘Aisyiyah Sudan menarik minat para mahasiswi Indonesia  yang berdomisili di Sudan pada umumnya serta para mahasiswi negara lain seperti Thailand, Kamboja, Chad, Burkinafaso, dan negara asing lainnya.

“Harapannya mengapa ‘Aisyiyah Sudan menggalakkan adanya dauroh khusus perempuan ini, selain untuk menjawab problematika di Sudan yang masih terbatas dalam menyediakan dauroh untuk perempuan, juga sebagai sikap bahwa kedepannya perempuan harus berdaya dan berpengetahuan karena akan menjadi madrasah untuk generasi penerusnya kelak.” tutur Shofwatun Nada selaku Ketua Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCIA) Sudan dalam kesempatan wawancara.

‘Aisyiyah Sudan hadir sebagai wajah baru pergerakan perempuan di Sudan yang tak hanya aktif dalam menyikapi perkembangan zaman namun juga membekali mereka dengan keimuan-kelimuan mumpuni terutama dalam ranah ilmu agama. Dengan itu diharapkan ‘Aisyiyah Sudan mampu menjadi implementasi dari semangat ‘Aisyiyah sebagai gerakan pembaruan yang melahirkan perempuan-perempuan berdaya dengan kontribusi nyata bagi keluarga, ummat, dan sekitar.

Semoga kedepannya dengan adanya penggalakkan halaqoh khusus perempuan ini, akan lahir banyak perempuan-perempuan yang baik secara akhlak, keilmuan, dan peran. Sehingga tak hanya mampu berperan di masyarakat luas secara umumnya, namun turut bisa menjadi madrasatul ‘ula bagi anak-anak yang insya Allah akan melanjutkan estafet perjuangan para penegak agama Islam. Membumikan Islam yang rahmatan lil ‘alamin sampai ke penjuru dunia.

Kontributor:  Faradilla Awwaluna Musyaffa

Related posts
Sejarah

Aisyiyah sebagai Panggung Good Governance

Oleh: Mu’arif* Ketika Kiai Ahmad Dahlan dan kawan-kawan mendirikan Muhammadiyah (18 November 1912), yang pertama kali dilakukan bukanlah menawarkan paham keagamaan baru,…
Lensa Organisasi

Lirik Mars Aisyiyah

Wahai warga ‘Aisyiyah sejati Sadarlah akan kewajiban suci Membina harkat kaum wanita Menjadi tiang utama negara Di telapak kakimu terbentang surga Di…
Liputan

Ulama Aisyiyah Memajukan Umat dan Bangsa

Jika dirujuk ke akar katanya, kata “ulama” sebenarnya mempunyai makna yang luas. Kata ‘ulamā’ merupakan jamak dari ‘alīm yang bermakna orang yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *