Berita

Pontren Modern Zam Zam Muhammadiyah Cilongok Banyumas Gelar Fortasi

Banyumas, Suara ‘AisyiyahKegiatan Forum Ta’aruf Orientasi (Fortasi) bagi santri Pondok Pesantren (Pontren) Modern Zam Zam Muhammadiyah Cilongok yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PC IPM) Cilongok berlangsung serentak di Kampus 1 dan 2 di Desa Pernasidi serta Kampus 3 di Desa Karanglo pada Senin-Rabu (18-20/7). Fortasi di Kampus 1 dibuka langsung oleh Direktur Pontren Modern Zam Zam, Arif Fauzi. Adapun di Kampus 2 Pontren Putri dibuka oleh Kepala SMA MBS Zam Zam, Pandi Yusron. Sedangkan di Kampus 3 Karanglo dibuka oleh Kepala SMP MBS Zam Zam, M. Djohar.

Direktur Pontren Modern Zam Zam dalam sambutannya mengamanatkan pesan kepada para santri baru agar mengikuti kegiatan secara tulus, ceria, dan penuh disiplin, serta pandai memanfaatkan waktu. “Anak-anaku, ikutilah kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Para santri harus bisa berdaptasi dengan lingkungan pesantren. Caranya kalian harus dapat membagi waktu sebaik-baiknya. Kapan waktunya KBM, kapan waktunya ta’lim, kapan waktunya olah raga, dan kapan waktunya istirahat. Jangan sampai kalian berbuat dzalim kepada diri yakni dengan menyia-nyiakan waktu, agar tidak timbul masalah,” kata Arif.

Disampaikan juga ucapan terima kasih kepada PC IPM Cilongok yang telah menyiapkan kegiatan untuk santri baru. Ia berharap, dengan Fortasi ini para santri benar-benar memahami apa dan siapa Muhammadiyah serta mengenal ortom-ortomnya, amal usaha, sejarah, dan peran Muhammadiyah dalam kehidupan masyarakat dan bangsa.

Baca Juga: Muda-Mudi Muhammadiyah

Terkait santri baru di Pontren Modern Zam Zam, dikatakan bahwa melalui proses Penerimaan Santri Baru (PSB) pada gelombang 1 dan 2 telah diterima santri SMP MBS Zam Zam sebanyak 375 santriwan dan santriwati, dan 299 santri SMA MBS Zam Zam dengan data penyebaran asal santri terjauh dari Kalimantan Timur dan Bangka Belitung. Sedangkan santri terdekat dari wilayah sekitar pondok (Desa Pernasidi). Di usianya ke-15 ini jumlah santri Pontren Modern Zam Zam sebanyak 1882 anak.

“Lantas apa yang dapat dilakukan oleh para santri Pontren Modern Zam Zam? Untuk bisa menajwab itu, maka ikutilah kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Setelah selesai, kalian akan fokus mengikuti kegitan pembelajaran dengan penuh kedisiplinan,” tandas Arif Fauzi.

Sementara itu, Kepala SMA MBS, Pandi Yusron di depan santri putri dalam amanatnya lebih menekankan bahwa kegiatan ta’aruf (saling mengenal) ini bukan sekadar untuk mengenal fisik, tetapi bagaimana para santri sebagai calon kader IPM sekaligus kader Persyarikatan harus mengenal apa visi para santri, yang tidak lain adalah untuk mencari ilmu.

“Fortasi dalam arti spesifik yaitu untuk mengenali apa visi misi pendidikan Muhammadiyah, apa visi misi pelajar Muhammadiyah dan menggali nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Kiai Ahmad Dahlan dalam membentuk persyarikatan Muhammadiyah dengan modal tulus ikhlas dan berjuang serta visioner, tidak berpikiran cupet. Maka kalian harus siap menjadi pelajar yang tulus, visioner, siap berbuat untuk kepentingan masyarakat dan Persyarikatan,” pesannya tegas.

Ketua PC IPM Cilongok, Aldi Tri Saputro menyampaikan bahwa kegiatan Fortasi merupakan tahapan awal sebelum santri/siswa di sekolah Muhammadiyah secara resmi menjadi anggota IPM. Adapun tema kegiatan Fortasi tahun ini yaitu “Gesit, Berani IPM Rumahku”. (h/sb)

Related posts
Berita

142 Santri Baru PPM MBS Bumiayu Ikuti Daurah Idad, Fortasi, dan MPLS

Brebes, Suara ‘Aisyiyah – Pondok Pesantren Modern Muhammadiyah Boarding School (PPM MBS) Bumiayu menggelar Daurah ‘Idad, Forum Ta’aruf dan Orientasi Santri/Siswa (Fortasi),…
Berita

Selama Sepekan, Siswa Pontren Modern Zam-Zam Menimba Ilmu dari Syaikh Tajuddin Al Abbasi Sudan

Banyumas, Suara ‘Aisyiyah –  Syaikh Tajuddin Al ‘Abbasi sedang berada di Pondok Pesantren (Pontren) Modern Zam-Zam Muhammadiyah Cilongok, Banyumas. Menurut Kepala SMA…
Berita

Fortasi Madrasah Muallimaat Yogyakarta Wujudkan Srikandi Muda Berdaya

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Madrasah Mu’allimaat Muhammadiyah Yogyakarta sebagai institusi pendidikan perguruan enam tahun pencetak kader pemimpin, pendidik, dan ulama putri Islam…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *