Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Dalam rangka memperingati Milad ‘Aisyiyah ke-106 tahun, Pimpinan Pusat (PP) ‘Aisiyiyah menggelar Resepsi Milad pada Jumat (19/5). Acara yang diselenggarakan secara hibrid, di Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan melalui Zoom Meeting ini, dihadiri oleh seluruh pimpinan ‘Aisyiyah, baik dari tingkat pusat maupun ranting.
Mengusung tema “Kepemimpinan Perempuan Mencerahkan Peradaban Bangsa”, Milad ‘Aisyiyah kali ini menghadirkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga sebagai Keynote Speech.
Dalam sambutannya, Muchlas selaku Rektor UAD, mengucapkan selamat datang kepada para tamu undangan Resepsi Milad yang hadir. Ia mewakili segenap keluarga besar UAD juga menyampaikan selamat Milad untuk ‘Aisyiyah yang ke-106 tahun. Muchlas berharap, kedepannya ‘Aisyiyah dapat terus mengantarkan perempuan-perempuan Indonesia menjadi pemimpin yang dapat memajukan negara.
Ketua Umum PP ‘Aisyiyah, Salmah Orbayinah dalam pidato Miladnya menyampaikan, Milad ‘Aisyiyah tentunya menjadi momentum yang penting untuk melakukan refleksi atas usaha yang telah dilakukan sembari memperbaiki dan menyempurnakan langkah menuju masa depan yang lebih baik. “Milad juga diharapkan dapat memberikan kesadaran tentang peran strategis ‘Aisyiyah dalam mndorong terciptanya peradaban utama, serta menambah semangat ta’awun, merawat persatuan, dan menebar kebaikan,” lanjutnya.
Mengenai tema Milad, Salmah menjelaskan bahwa ‘Aisyiyah bermaksud meneguhkan dan mendorong kepemimpinan perempuan untuk membangun peradaban bangsa secara kolektif, dan ‘Aisyiyah berupaya untuk mewujudkannya melalui Risalah Perempuan Berkemajuan.
Baca Juga: Milad UMY ke-42, Haedar Nashir Paparkan Peran Muhammadiyah dalam Mencerdaskan Bangsa
Sehubungan dengan hal tersebut, Menteri PPPA, Bintang Puspayoga, menyampaikan harapannya agar Risalah Perempuan Berkemajuan dapat menjadi pedoman untuk memajukan perempuan di Nusantara.
Bintang juga mengapresiasi usaha yang telah dilakukan ‘Aisyiyah, khususnya warga ‘Aisyiyah yang berada di akar rumput, yang telah membimbing perempuan di sekitarnya untuk berdaya melawan diskriminasi dan turut berpartisipasi aktif dalam sektor publik. Hal tersebut, menurut Bintang, telah menunjukkan bahwa ‘Aisyiyah benar-benar melakukan aksi nyata.
‘Aisyiyah sebagai kanal kepemimpinan perempuan yang besar, Bintang menyampaikan, dapat menjadi kekuatan untuk bersama-sama memperjuangkan perubahan dalam peningkatan kualitas hidup perempuan dan anak, perjuangan pencegahan diskriminasi dan kekerasan pada perempuan dan anak, serta perjuangan penerimaan laki-laki yang berada di bawah kepemimpinan perempuan.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan Nota Kesepahaman oleh KemenPPPA dan PP ‘Aisyiyah. Penandatangan ini sebagai penguatan dalam kerjasama meningkatkan kapasitas perempuan dan perlindungan anak. (sa)

