Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – PP Muhammadiyah mendapat kunjungan dari DPP Persatuan Guru Madrasah Indonesia (PGMI), Kamis (15/9). Pertemuan itu berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat.
Ketua DPP PGMI bersama rombongan yang berjumlah 10 orang disambut langsung oleh Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad, perwakilan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Sungkowo, perwakilan LP2M PP Muhammadiyah, Maskuri, dkk.
“Maksud utama kami melakukan silaturahmi, bagaimana supaya PP Muhammadiyah dengan PGMI bisa melakukan upaya-upaya untuk membicarakan masalah-masalah yang sekarang ini berkembang di tengah-tengah masyarakat, khususnya rencana (RUU) Sisdiknas yang banyak diramaikan dan tidak sesuai dengan aspirasi umat dan banyak merugikan,” jelas Ketua Umum DPP PGMI, Syamsuddin.
Menurut dia, jika UU Sisdiknas yang saat ini tidak lebih baik daripada Undang-Undang sebelumnya, maka lebih baik diberlakukan kembali UU Sisdiknas Tahun 2003. Syamsuddin menghaturkan terima kasih kepada Muhammadiyah yang telah berkenan berdiskusi mengenai masa depan pendidikan di Indonesia.
Baca Juga: Falsafah Pendidikan Muhammadiyah
Menyambut PGMI, Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengaku sepakat dengan keresahan DPP PGMI terkait RUU Sisdiknas yang mendiskriminasi dan mengancam sekolah berbasis agama. “Itu kita sepakat. Karena Muhammadiyah pun sudah melakukan beberapa langkah untuk mencegah jangan sampai UU Sisdiknas itu disahkan oleh DPR sebelum direvisi. Maka kami menyatakan juga apa yang diprihatinkan oleh PGMI sama dengan apa yang kita sedang hadapi dan perjuangkan,” ungkapnya.
“Saya kira Muhammadiyah akan terus berjuang sampai kapanpun juga sampai RUU itu direvisi seperti yang disarankan oleh masyarakat luas, dengan tidak menghilangkan sekolah-sekolah keagamaan atau madrasah dan juga ada semacam pemerataan dan perlakuan sama antara madrasah dengan sekolah-sekolah lain,” kata Dadang menegaskan. (ppm/sb)