Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pimpinan Pusat Muhammadiyah menerima silaturahmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ahad (4/9). Pertemuan dua pimpinan organisasi Islam terbesar di Indonesia itu berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf yang didampingi Ketua Pelaksana Forum Religion 20 (R20) Ahmad Suaedy disambut langsung oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua PP Muhammadiyah Hajriyanto Y Thohari, beserta Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti.
“Saya sowan kepada Ketua Umum PP Muhammadiyah, pertama, mohon doa restu karena ini pertama kali saya berkesmpatan sowan sejak sesudah Muktamar (ke-34 NU 2021),” ungkap Gus Yahya, panggilan akrab Ketua Umum PBNU.
Selanjutnya, Gus Yahya menyampaikan bahwa harapannya ke depan akan ada kerja sama yang lebih erat antara PBNU dengan Muhammadiyah. Pertemuan tersebut juga membicarakan kemungkinan kerja sama kelembagaan untuk mengatasi berbagai masalah di tengah masyarakat.
Tak lupa, PBNU juga mengundang Muhammadiyah untuk terlibat dalam forum Religion of Twenty (R20) yang akan digelar pada 2-3 November tahun ini di Bali. “Alhamdulillah didiskusikan, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah akan lebih erat bergandengan tangan dalam menopang kebersamaan, persatuan, dan harmoni bangsa dan negara yang kita cintai ini,” pungkasnya.
Baca Juga: Gus Dur, Khittah 1926 NU, dan Suara Aisyiyah
Menyambung Gus Yayha, Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir bersyukur atas silaturahmi ini. Haedar juga menyampaikan tahniah atas kepengurusan baru PBNU. Ia berharap, baik Muhammadiyah maupun NU akan terus bergerak maju untuk memajukan umat, bangsa, dan kemanusiaan semesta.
Menurut Haedar, umat dan bangsa Indonesia saat ini memang sedang membutuhkan peran konkret dari Muhammadiyah dan NU. “Kerja-kerja pencerdasan, pencerahan, pemberdayaan dan juga tidak kalah penting menyatukan, membangun ukhuwah yang lebih meluas di lingkungan umat beragama dan bangsa Indonesia. Dan insyaAllah nanti akan ada pertemuan-pertemuan berikutnya,” kata dia.
“Terakhir, kami juga menyambut baik undangan dan program R2O yang disiapkan oleh PBNU dan insyaAllah akan berjalan dengan baik. Terus menggalang dialog dan kerja sama antara agama di seluruh kawasan sebagai ikhtiar membangun dunia yang lebih damai, saling terkoneksi,” terang Haedar. (afn/sb)