BeritaHaji

Puncak Haji 1446 H, Jemaah KBIHU Aisyiyah Kota Yogyakarta Maksimalkan Ibadah

Makkah, Suara ‘Aisyiyah – Pada pelaksanaan puncak haji tahun ini di Arafah Muzdalifah dan Mina (Armuzna) jemaah haji Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta mendapatkan pengalaman berharga.

Momen yang sudah dipersiapkan dan dinanti oleh setiap jemaah haji sejak jauh-jauh hari, dan menjadi penekanan khusus setiap kali bimbingan manasik haji. Momen ujian, menguji totalitas ketaatan pada Sang Khalik, kesabaran, kedisiplinan, kepedulian, dan kebersamaan sekaligus kemandirian.

Suasana seperti hendak berangkat ke medan jihad sangat terasa, saat jemaah mulai diberangkatkan dari hotel Aldera Misfalah pada Rabu 8 Zulhijjah, bakda Zhuhur dengan menggunakan 4 armada bus dan membawa bekal dan perlengkapan yang dibutuhkan agar tidak menghambat pergerakan.

Karena ibadah di Armuzna akan banyak aktivitas fisik. Secara psikis, juga jemaah harus mampu mengikhlaskan semuanya, harta benda, status sosial dan jiwa sekalipun.

Tepat menjelang Magrib, semua jemaah sudah terangkut ke tempat tujuan pertama di Arafah untuk melaksanaksn wukuf. Jemaah ditempatkan dalam tenda-tenda yang sudah dipersiapkan sedemikian rupa agar nyaman untuk beribadah.

Sebagaimana dikemukakan oleh Ketua Kafilah KBIHU Aisyiyah Kota Yogyakarta, Joko Wisono, “Semua fasilitas, akomodasi, makanan sangat mencukupi dan memadai, sehingga jemaah bisa melaksanakan ibadah dengan nyaman, dan kegiatanpun dapat berjalan dengan sangat lancar.”

Wukuf di Arafah merupakan momen terpenting dalam ibadah haji karena haji adalah Arafah. Wukuf dilaksanakan pada Kamis 9 Zulhijjah sejak Zuhur sampai Magrib.

Untuk mengisi agenda wukuf di Arafah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah saw, maka Ketua kafilah KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta berinisiatif membentuk 2 tim lintas KBIHU dan mandiri untuk memenuhi kebutuhan 2 tenda putra dan putri jemaah kloter 70 SOC embarkasi Solo.

Tim jemaah tenda putra dengan personil muazin (Multazam), khutbah wukuf (Irfan S Awwas/’Aisyiyah), dan imam salat Zuhur-Asar (jemaah embarkasi Surabaya).

Tim Petugas Tenda Putri, terdiri dari Muazin M Syamsul Huda (‘Aisyiyah), khutbah wukuf Sugiyarto (‘Aisyiyah) dan imam salat Agus Sutikno (‘Aisyiyah), ditutup dengan doa oleh Fathoni Siraj (‘Aisyiyah).

Dilanjutkan doa dan zikir mandiri, termasuk doa-doa titipan dari teman dan handai taulan di tanah air. Untuk memanfaatkan waktu dan tempat paling mustajab untuk berdoa yaitu Arafah untuk memanjatkan harapan-harapan mulia.

Selesai prosesi wukuf di Arafah, bakda Magrib direncanakan jemaah yang sehat-sehat akan mulai diangkut menuju Muzdalifah untuk mabit dan mengumpulkan krikil untuk lempar jamarat di Mina.

Setelah jam 10 malam jemaah yang murur, akan lewat/melintas di Muzdalifah, langsung menuju tenda di Mina. Meski terjadi pergeseran waktu berangkat yang menjadi semakin larut, semua jemaah bisa terangkut ke Muzdalifah.

Karena situasi di lapangan berubah dengan cepat dan keterbatasan waktu, syarikah mengambil kebijakan semua jemaah mabit, jadi semua harus turun di Muzdalifah. Termasuk jemaah lansia, risti dan difabel yang awalnya direncanakan untuk mengikuti skema murur.

Baca Juga: Pasca Wukuf di Arafah: Ujian Fisik Kesabaran dan Spiritualitas Jamaah Haji di Muzdalifah 

Seperti bis terakhir, yang beberapa penumpangnya adalah pemakai kursi roda, mereka juga diturunkan bersama relawan pendampingnya di Muzdalifah. Karena tiba, pada saat-saat terakhir ketika hari sudah hampir memasuki tengah malam, mereka tertahan di luar pagar Muzdalifah.

Para relawan yang sebagian di antaranya dari angkatan Muda Muhammadiyah berinisiatif menata jemaah Pasukan Kursi Roda (Pakuda) berjejer rapi di tempat yang aman dan agak mencolok perhatian. Termasuk polisi bagian keamanan di Muzdalifah, langsung menelepon pihak syarikah supaya mengantarkan bis untuk mengangkut mereka langsung menuju tenda Mina.

Sementara jemaah KBIHU ‘Aisyiyah yang mabit di Muzdalifah, meski sejak jam 2 pagi dinihari sudah terasa terjadi pergerakan, diberi arahan oleh ketua kafilah untuk bertahan sampai selesai salat Subuh.

Setelah Subuh banyak jemaah yang sudah keluar dari Muzdalifah tapi tidak menemukan bis yang menuju ke Mina, beberapa di antaranya akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki, yang membuat jalan menjadi macet.

Meski beberapa jemaah mengusulkan untuk berjalan kaki, ketua Kafilah KBIHU Aisyiyah yang mendapat info dari group Pembimbing KBIHU se-Indonesia untuk tetap bertahan di Muzdalifah menunggu bis datang. Karena proses evakuasi jemaah dari Muzdalifah ke Mina segera diambil alih pemerintahan kerajaan Arab Saudi.

Tak berapa lama banyak bis berdatangan mengantar jemaah menuju ke Mina. Perlahan-lahan persoalan transportasi teratasi, bahkan beberapa jemaah yang berjalan kaki tiba di tenda Mina hampir bersamaan dengan yang naik bis.

Akhirnya pada pukul 14.30 waktu setempat, seluruh jemaah KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta masuk di tenda Mina, meski awalnya berdesakan tidak mengurangi kekhidmatan para jemaah untuk tinggal karena banyak fasilitas pendukung yang sangat memadai.

Sehingga ketua Kafilah bisa mengambil kebijakan untuk segera melaksanakan Jumroh Aqabah yang harus segera ditunaikan di tanggal 10 Zulhijjah.

Bakda salat Magrib, seluruh jemaah KBIHU ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta yang terbagi dalam beberapa rombongan, bersama-sama menuju lokasi jamarat, untuk lempar Jumroh Aqobah bagi jemaah yang sehat dan mampu secara fisik. Sementara yang kurang sehat, seperti risti, lansia atau difabel dibadalkan.

Semua berjalan dengan baik dan lancar, demikian pula saat pelaksanaan lempar Jumrah Ula, Wustho dan Aqabah di hari tasyrik di tanggal 11, 12, berangkat bakda Ashar. Sedangkan lempar jumroh yang terakhir di tanggal 13 Dzulhijjah, dilaksanakan bakda Subuh. Sesuai dengan rencana awal, seluruh jemaah KBIHU ‘ Aisyiyah Kota Yogyakarta mengambil nafar tsani.

Selesai menuntaskan lempar jamarat di Mina, jemaah kembali ke Makkah, untuk pemulihan sekaligus persiapan pelaksanaan tawaf ifadah yang akan menutup seluruh rangkaian prosesi ibadah haji. (S. Intani)-sa

Related posts
Berita

KBIHU Aisyiyah Yogyakarta Sambut Jemaah Haji 2025: Kuatkan Tekad Bersama Lestarikan Kemabruran

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – 193 jemaah haji 2025 Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umroh (KBIHU) ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta yang tergabung dalam kloter…
BeritaHaji

City Tour Ke Thaif: KBIHU 'Aisyiyah Yogyakarta Susuri Jejak Hijrah Rasulullah Saw

Taif, Suara ‘Aisyiyah – Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta bekerja sama dengan Lembaga Khidmat Haji dan Umrah…
BeritaHaji

Jemaah Haji KBIHU Aisyiyah Kota Yogyakarta Lakukan Wukuf, Rasakan Spirit Haji Rasulullah

Makkah, Suara ‘Aisyiyah – Setelah menginap semalam di tenda Arafah, jemaah Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) ‘Aisyiyah Kota Yogyakarta yang…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *