Jakarta, Suara ‘Aisyiyah – Menjamu silaturahmi dari Minister of Higher Education Malaysia, Mohamed Khaled Nordin bersama rombongan, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan bahwa Malaysia dan Muhammadiyah punya visi yang sama untuk memajukan kehidupan umat dan bangsa di kawasan Melayu. Di Malaysia, konsep itu disebut Malaysia Madani, sedangkan di Muhammadiyah disebut Islam Berkemajuan.
Pertemuan irisan visi tersebut, menurut Haedar, menjadi modal penting untuk memperkuat kerja sama yang selama ini telah direkat antara Muhammadiyah dengan pemerintah Malaysia. Usai pertemuan yang berlangsung di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta, Senin (17/7) itu, rencananya akan dibentuk komite bersama guna merumuskan berbagai langkah konkrit kerja sama antara Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA) dan Perguruan Tinggi di Malaysia.
“Baik itu berupa pertukaran dosen, pertukaran mahasiswa dan kerja sama-kerja sama program yang sangat penting. Ada juga fokus untuk pembangunan sains secara keseluruhan yang tadi disebut oleh Pak Menteri sebagai STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics), di mana memang jika umat Islam dan dunia Islam ingin maju, maka kita harus menguasai sains dan teknologi,” kata Haedar.
Di samping STEM, Muhammadiyah juga menyasar kerja sama pembangunan pusat-pusat keunggulan (center of excellence) di berbagai bidang, termasuk pembangunan bisnis dan Islamic Finance.
Dengan penguatan kerja sama ini, Haedar berharap ada dampak signifikan bagi wajah Islam sekaligus wajah dunia Melayu/Nusantara di masa depan yang semakin unggul, inklusif, mengglobal, dan rahmatan lil ‘alamin. Semangat itulah, kata Haedar, yang berusaha untuk terus dijalin.
Baca Juga: Kosmopolitanisme Muhammadiyah
Sementara itu, Menteri Mohamed Khaled Nordin mengatakan bahwa kunjungannya ke kantor Muhammadiyah adalah untuk bersilaturahmi. “Pada masa yang sama, untuk kita berbincang dan meneliti perkara-perkara yang mungkin boleh kita belajar antara satu dengan yang lain, berkongsi antara satu dengan yang lain dan memikirkan jalan ke hadapan,” katanya.
Senada dengan apa yang disampaikan Haedar, Khaled Nordin menganggap kesamaan visi Malaysia Madani dan Islam Berkemajuan merupakan modal penting untuk melangkah bersama. “Antaranya melalui pendekatan dan amalan Islam berkemajuan yang diasaskan oleh Muhammadiyah, yang mana ia mungkin boleh membantu matlamat Malaysia ketika ini yang mana kepemimpinannya meletakkan visi Malaysia Madani yang mahukan supaya ukuran kejayaan negara tidak hanya berasaskan pada pembangunan fisikal, tapi juga kekuatan dan kemajuan dari segi pemikiran dan juga keruhanian,” pungkasnya.
Selain disambut oleh Haedar Nashir, enam anggota delegasi Pemerintah Malaysia disambut langsung oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, Ketua PP Muhammadiyah Syafiq A Mughni dan Irwan Akib, beserta Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Agussani. (ppm/sb)