Surabaya, Suara ‘Aisyiyah – Sebanyak 1.069 wisudawan lulusan Program Doktor, Program Magister, Program Sarjana, dan Program Diploma resmi dikukuhkan oleh Rektor UNAIR Mohammad Nasih pada Minggu, (03/03) di Airlangga Convention Center (ACC) Surabaya.
Pada Wisuda periode Ke-241 kali ini ada sebuah cerita menarik. Cerita tersebut datang dari salah satu wisudawan S1 Kedokteran Gigi bernama Safinka Afra Natasya asal Kota Surabaya yang lulus dengan IPK 3,55. Dia siap untuk mewujudkan senyuman terindah bagi anak anak Indonesia.
Safinka Afra Natasya mengaku bangga, bahagia, dan senang, karena bisa lulus S1 Kedokteran Gigi dengan tepat waktu. Meskipun, selama menempuh pendidikan di Universitas Kedokteran UNAIR banyak mengalami tantangan baru dan pengalaman yang belum pernah dia temui sebelumnya.
“Menjadi seorang dokter gigi sudah menjadi impian saya sejak kecil. Namun, jujur padahal saya ini penakut apabila melihat darah. Dengan memberanikan diri menjadi mahasiswa kedokteran saya akhirnya bisa menghadapi semuanya termasuk melihat darah,” aku Safinka tersenyum saat dijumpai usai diwisuda, Minggu, (03/03).
Baca Juga: Agensi Anak Muda Kelompok Rentan
Menurut Safinka, dirinya pun mengaku siap apabila nantinya harus mengabdi dengan ditugaskan di beberapa daerah di Indonesia. Karena, impian terbesarnya adalah ingin mewujudkan senyum sehat dan indah bagi masyarakat khususnya anak anak Indonesia.
Putri dari Bapak Hasan Cholis dan Ibu Nyimas Findy Ambhita Wardani ini juga ingin mendedikasikan ilmu yang dia miliki . Dirinya ingin berjuang untuk kemajuan teknologi kesehatan gigi dan membantu anak anak yang kurang mampu untuk bisa terus menjaga dan merawat kesehatan gigi.
Namun, lanjut Safinka, meskipun sudah dinyatakan lulus sebagai sarjana S1 Kedokteran Gigi tidak bisa langsung membuka praktek dokter gigi sendiri. Karena, harus kembali melanjutkan ke coass (co-assistant) dan internship agar bisa ujian dan mengambil SIP (Ujian Ijin Praktek).
“Semoga, setelah coass (co-assistant) selama 1,5 tahun dan internship selama 1 tahun lalu dilanjutkan ujian dan mengambil SIP, saya bisa membuka praktek dokter gigi sendiri agar bisa membantu anak anak kurang mampu,” harapnya.
Sementara itu, Hasan Cholis selaku orang tua Safinka mengaku bahagia, terharu, dan bersyukur, karena putrinya berhasil lulus S1 Kodekteran Gigi. Menurutnya, ini merupakan kebanggaan tersendiri sebagai orang tua karena bisa melihat putra putrinya menjadi seorang sarjana.
“Segala capaian yang mampu teraih oleh putri saya ini tak pernah putus dari campur tangan Tuhan. Semoga, putri saya tetap mempunyai sikap dan jiwa adaptasi yang tinggi. Serta, tetap jujur, suka menolong dan rendah hati,” ungkap Hasan yang juga sebagai Wakil Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah kota Surabaya.
Hasan juga berpesan kepada semua wisudawan khususnya putrinya sendiri agar ilmu yang sudah dimiliki bisa memberikan manfaat kepada orang lain, di manapun kelak pengabdian itu akan tertambat. (Yuda/Landung)