Aceh, Suara ‘Aisyiyah – Kajian pekanan Sabtu yang diselenggarakan oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Aceh bertepatan dengan tanggal 1 Januari menjadi awal pembuka kegiatan PWA Aceh di tahun 2022. Kajian tersebut bertema “Refleksi Tahun Baru”, yang diisi oleh Ali Abubakar selaku Wakil Ketua Majelis Tarjih & Tajdid PW Muhammadiyah Aceh.
Ia menyampaikan bahwa makna kata refleksi adalah cermin. Cermin diri guna melihat apa yang telah dilakukan satu hari kemarin, mengevaluasi perbuatan satu bulan, dan/atau tindakan 1 tahun ke belakang.
“Sehingga di pergantian tahun, baik itu tahun hijriyah atau masehi, kita mampu memperbaiki diri pada keesokkan harinya atau di bulan depan sampai tahun berjalan. Sebab, Allah menghendaki setiap umat muslim melaksanakan peningkatan diri, baik perbuatan maupun sikap dalam menjalankan kehidupan dan terutama dalam beribadah,” terangnya, Sabtu (1/1).
Baca Juga: Haedar Nashir: Moderasi Beragama untuk Kehidupan yang Berkemajuan
Orang yang keadaannya sama seperti kemarin atau sama seperti tahun lalu, kata Ali, adalah orang-orang yang merugi. Dalam Q.S. al-‘Asr dikatakan bahwa manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, dan mengerjakan kebaikan, serta saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran.
Menurut Ali, tahun baru bagi umat muslim adalah sama. Hanya saja ada beberapa yang melakukan evaluasi dan monitoring (muhasabah diri) di pergantian tahun baru masehi ataupun di tahun hijriyah. Perayaan tahun baru, lanjutnya, jangan sampai diisi dengan hal-hal yang kurang bermanfaat, apalagi sampai bertentangan dengan syariat Islam. (Silfia Meri Wulandari)