Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Jumat (17/12), Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar webinar dengan tema “Menghadang Omicron untuk Keluarga Aman Covid-19”. Webinar ini menghadirkan Wakil Ketua MCCC PP Muhammadiyah, Corona Rintawan sebagai narasumber. Acara yang diikuti oleh lebih dari 200 peserta ini dilaksanakan secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube @Muhammadiyah Covid-19 Command Center.
Corona menjelaskan, varian Omicron merupakan hasil mutasi Covid-19 yang kini tengah menjadi perhatian serius warga dunia. Varian yang juga dikenal sebagai varian B.1.1.529 ini pertama kali ditemukan di Afrika selatan pada 24 November 2021. Saat ini, WHO mengklasifikasi Omicron sebagai Varian of Concern (VOC), jenis varian yang harus diwaspadai.
Di Indonesia sendiri kasus pertama Omicron terdeteksi pada Rabu, 15 Desember 2021. Terdeteksinya varian Omicron di Indonesia dimumkan langsung oleh Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin dalam sebuah keterangan pers.
Baca Juga: Virus Varian Omicron Terdeteksi di Indonesia, Dokter Corona Ingatkan Masyarakat Disiplin Prokes
Lebih lanjut, Corona menjelaskan bahwa varian baru ini memiliki kecepatan menular tiga kali lebih cepat dari varian sebelumnya, yaitu Delta. “Beberapa negara menunjukan grafik peningkatan kasus positif tegak lurus. Ini artinya penularan varian Omicron ini sangat cepat,” terangnya. Selain itu, mutasi varian omicron juga merupakan yang terbanyak, mencapai 30 mutasi.
Varian Omicron, kata Corona, mempunyai kemampuan escape imun atau menembus imun tubuh yang sudah terbentuk, baik imun yang terbentuk dari vaksin maupun yang terbentuk secara alami. Namun begitu, ia meminta agar masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. “Imun yang terbentuk, baik karena vaksin atau tebentuk secara alamiah bagi penyintas Covid-19 masih bisa menetralisir varian Omicron ini,” ujarnya.
Untuk memenangkan pertarungan melawan varian Omicron ini, ia mengajak masyarakat untuk (kembali) menerapkan protokol kesehatan secara disiplin. Corona menegaskan, “tidak ada strategi baru untuk menghadapi varian Omicron ini. Jika kita ingin kejadian bulan Juli lalu tidak terulang (saat kasus Covid-19 sangat tinggi di Indonesia), maka bersama kita harus menerapkan protokol kesahatan dan mematuhi 5M dengan disiplin”.
Sejauh ini, lanjutnya, tingkat keparahan dari varian Omicron belum diketahui secara rinci, dan gejala yang terlihat adalah gejala ringan. WHO dan tenaga kesehatan masih dalam tahap melakukan penelitian untuk mengetahui efeknya secara lebih rinci. (septi)