Berita

PWA DIY Gelar Kajian Ramadhan, Perkuat Spirit Pendidikan Karakter

Yogyakarta, Suara ‘AisyiyahMenyambut bulan Ramadhan 1443 H, Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan Kajian Ramadhan 1443 H. Mengingat masih dalam situasi pandemi Covid-19, maka kajian dilaksanakan secara daring melalui Zoom. Kajian akan digelar tiga kali secara virtual, berturut-turut tiap Sabtu pada tanggal 9,16, dan 27 di bulan April.

Kajian Ramadhan pertama dilaksanakan pada Sabtu (9/4). Kajian ini dihadiri oleh para pimpinan dari semua tingkat, mulai tingkat wilayah dan daerah sampai dengan ujung tombak persyarikatan, yaitu cabang dan ranting di seluruh DIY. Juga dari elemen angkatan muda Muhammadiyah putri, serta para penggiat Amal Usaha ‘Aisyiyah.

Dalam sambutannya selaku Ketua PWA DIY, Zulaiha mengungkapkan, Ramadhan sebagai bulan tarbiyah adalah momen yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas keilmuan, keislaman, dan kemuhammadiyahan. Apalagi di tengah perubahan yang sangat cepat di zaman sekarang, perkembangan IT selain memberi banyak kemudahan, juga menimbulkan dampak negatif yang berpengaruh langsung pada keluarga sebagai basis kekuatan sosial masyarakat. Ia menyitir kasus klithih yang kembali marak, yang itu berarti bahwa tugas ‘Aisyiyah untuk menyuarakan pentingnya  ketahanan keluarga tidak boleh berhenti, karena umat masih sangat membutuhkan pengajian-pengajian ‘Aisyiyah yang mencerahkan.

Oleh karena itu, lanjut Zulaihah, 3 materi yang akan dikupas dalam Kajian Ramadhan ini terkait erat dengan konsep Keluarga Sakinah. Adapun Kajian Ramadhan Perdana ini mengupas tema “Tantangan Pendidikan Karakter di Era Pandemi”.

Di akhir sambutannya, Zulaihah berpesan agar materi dari Kajian Ramadhan bisa dibagi dan disebarluaskan tidak hanya di internal ‘Aisyiyah tetapi pada masyarakat luas, para penerima manfaat dakwah ‘Aisyiyah.

Baca Juga: Pengajian: Penggerak Perubahan

Pemateri Kajian Ramadhan ini disampaikan oleh Dosen Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Khoiruddin Bashori. Ia mengingatkan bahwa era disrupsi dengan ciri perubahan yang sangat cepat, dalam terminologi masyarakat Jawa dikenal dengan istilah zaman edan, penuh dengan gonjang-ganjing bila tidak siap akan menimbulkan perilaku negatif, seperti maladaptif (bersikap tidak sesuai kondisi) dan distorsi kognitif (gangguan psikologis berpikir tidak rasional).

Oleh karena itu, kata dia, perlu mempersiapkan generasi yang kuat, dengan cara mengembangkan karakter yang mendukung kemampuan untuk menyesuaikan dengan perubahan. Tujuannya adalah agar anak tidak sekadar menjadi penonton, tetapi justru bisa menjadi penggerak perubahan.

Irud, sapaan akrab Khoiruddin Bashori yang saat ini menjadi Ketua Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta mengajak para orang tua dan pendidik agar bisa mendampingi anak menempa diri menjadi pribadi yang mampu berkarya nyata. Pribadi yang berkarya nyata adalah pribadi yang bermanfaat bagi sekitar, bahkan meski sudah meninggal ia tetap dikenang dan berlanjut kebaikannya.

Menurut Irud, kemampuan anak dalam mengatasi dan menghadapi keadaan yang sulit harus dikembangkan. Mereka harus punya mental yang tangguh dan siap menghadapi tantangan. Dalam terminologi al-Quran (Q.S. [89]: 28) disebut dengan pribadi yang radhiyatan mardhiyah, pribadi yang ridha dengan ketentuan Rabb-nya, bisa menikmati setiap kesulitan yang dihadapi.

Di akhir uraiannya, Irud menegaskan, “tugas orang tua dan para pendidik saat ini bukan sebagai supplier ilmu yang biasa dilakukan mesin-mesin. Tetapi menanamkan nilai, kebijaksanaan, etika, dan budaya”.

Dalam Q.S. al-Qashash ayat 26, dijelaskan bahwa anak harus punya kompetensi (al-qowiy) dan karakter terpercaya (al-amiin). Dengan menguatkan pendidikan karakter, kata Irud, akan mengantarkan anak pada kesuksesan dan kebahagiaan dalam menjalani kehidupan yang penuh tantangan. (Intan/sb)

Related posts
Berita

Pengajian Ramadan PWA DIY Pahami Risalah Islam Berkemajuan dalam Gerakan Aisyiyah

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Pengajian Ramadan kembali digelar oleh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tahun 1444 H. Agenda tahunan…
Berita

Kunsiroh Majelis Tabligh PWA DIY Teguhkan Spirit Pengajian Aisyiyah Pasca Pandemi

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Saat pandemi Covid-19, pengajian ‘Aisyiyah terutama di akar rumput terpaksa diliburkan. Sebagian dialihkan secara daring, tetapi hanya bisa…
Berita

PWA DIY Adakan Talkshow Berbagi Pengalaman Baik Pengelolaan Program Aisyiyah

Yogyakarta, Suara ‘Aisyiyah – Sabtu (20/8), Pimpinan Wilayah ‘Aisyiyah Daerah Istimewa Yogyakarta (PWA DIY) adakan talkshow berbagi pengalaman baik pengelolaan program ‘Aisyiyah….

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *